Profilaksis Solusi dalam Mencegah Pendarahan pada Penyandang Hemofilia

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi seseorang yang mengalami Hemofilia

Kendati demikian, Novie berharap keadaan ini bisa berubah.

Sehingga penyandang Hemofilia mudah mendapatkan pengobatan secara rutin.

Derajat Keparahan Hemofilia

Hemofilia memiliki derajat keparahan.

Tiga derajat itu ialah:

Baca juga: Kolesterol yang Hambat Pembuluh Darah Jantung Bisa Timbulkan Angina, Tanda Awal Serangan Jantung

- Derajat Ringan

- Derajat Sedang

- dan derajat Berat.

Untuk menentukan klasifikasi derajat Hemofilia yang diderita harus berdasarkan dengan kadar pembekuan darahnya.

Ilustrasi pendarahan yang tidak berhenti akibat menderita hemofilia (palembang.tribunnews.com)

Jika seseorang menderita Hemofilia derajat berat, maka sudah bisa dideteksi dari bayi.

Umumnya terdapat lebam pada bayi yang mulai aktif bergerak, terutama pada saat belajar merangkak atau berjalan.

Baca juga: Kendala Penyandang Talasemia Dalam Mendapatkan Pendonor Darah Di Tengah Pandemi Covid-19

"Saat bayi belajar merangkak atau berjalan biasanya akan muncul memar atau lebam."

"Mungkin akan sedikit terbentur, kalau bayi lain tidak apa-apa, tetapi kalau menderita Hemofilia bisa biru besar atau bengkak," papar Novie.

Tipe dan Gejala Hemofilia

Kelainan Hemofilia memiliki 2 jenis, yaitu tipe A dan tipe B.

Pada tipe A, penyandang mengalami kekurangan faktor pembekuan darah 8 .

Ilustrasi pemberian suntikan terhadap penderita Hemofilia (health.kompas.com)

Biasanya disebut sebagai Hemofilia klasik.

Sementara tipe B, terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah 9.

Kekurangan faktor pembekuan darah ini bisa terjadi lantaran adanya kerusakan gen.

Baca juga: Asupan Potasium Ampuh Turunkan Tekanan Darah, Banyak Ditemukan dalam Buah dan Sayur

Perlu diketahui, bahwa seluruh sistem pada tubuh diatur oleh gen.

Halaman
1234