Ketahui Beberapa Jenis Alopecia, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK: Sikatrikal dan Non Sikatrikal

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustasi rambut yang mengalami kerontokan, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut ada banyak faktor-faktor yang bisa menyebabkan Alopecia

Widi, Tinggal di Nganjuk.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjawab:

Alopecia bisa dibagi menjadi Alopecia sikatrikal dan Alopecia non sikatrikal.

Pengertian sikatrikal yaitu dimana bekas kerontokan atau kebotakan tidak disertai dengan pertumbuhan rambut ketika sudah dilakukan terapi kareta terdapat jaringan parut di bagian tersebut.

Kondisi ini terjadi apabila kerontokan rambutnya mengenai sampai folikel rambut, jadi merusak folikel rambut.

Sehingga rambut tidak bisa tumbuh kembali.

Adapula jenis Alopecia non sikatrikal yaitu dimana setelah dilakukan terapi masih bisa tumbuh rambut kembali.

Ada banyak faktor-faktor yang bisa menyebabkan Alopecia.

Baca juga: Apa Saja yang Menjadi Faktor Penyebab Kulit Keriput? Simak Penjelasan dr. Desidera Husadani Sp.DV

Ilustrasi masalah pada kulit kepala, menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK infeksi jamur bisa sebabkan kebotakan (Kompas.com)

Misalnya apabila terdapat infeksi lokal di kepala seperti infeksi jamur.

Paling sering pada anak-anak yang mengalami kebotakan di beberapa area kepala yaitu disebabkan infeksi jamur di kepala.

Infeksi jamur ada dua jenis, ada yang seperti ketombe dan ada yang sampai mengeluarkan nanah.

Apabila nanah ini teratasi dengan sempurna, maka bisa tumbuh rambut kembali setelah di lakukan terapi.

Tetapi jika proses infeksi berlangsung terus menerus yang kemudian bisa merusak folikel rambut tentu akan menghasilkan bopeng yang bisa menyebabkan penyakit Alopecia bertahan atau tidak bisa tumbuh rambut kembali.

Misalnya ada penyakit sistemik lain seperti sifilis yang bisa menyebabkan terjadinya Alopecia.

Baca juga: dr. Ammarilis Sp.KK: Bahan Alami untuk Mengatasi Jerawat Harus Melalui Fase Penelitian dan Percobaan

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.