Maka dari itu juga memperhatikan tingkat inklinasi dan tingkat gigitan gigi.
Selain itu, menurut Ardiansyah, faktor lain yang bisa mempengaruhi adalah kondisi gigi itu sendiri.
"Dalam ilmu Orthodonti ada batas tekanan atau tarikan, karena kita ingin menjaga kondisi daerah sekitar akarnya agar tidak mati. Kalau dia mati, nanti gigi bisa goyah," ucapnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health.
Baca juga: Warna Gusi Gelap Bisa Diubah Menjadi Warna Merah Muda, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter Gigi
Berikutnya, aspek yang perlu diketahui, bahwa setiap pergerakan gigi membutuhkan waktu istirahat.
Tidak bisa jika kontrol hari ini, maka besok kontrol lagi.
Setidaknya minimal membutuhkan waktu 3 minggu.
Dua minggu adalah masalah perubahan jarak dan 1 minggu untuk istirahat.
Setelah melewati fase ini, baru bisa dilakukan penarikan gigi lagi.
Baca juga: Meskipun Rajin Membersihkan Gigi, Plak Berisiko Terbentuk di Permukaan Gigi, Begini Ulsan Dokter
Namun bila memaksa menarik gigi dalam waktu yang berdekatan, berpotensi membuat gigi menjadi goyang.
Belum lagi, jika pasien tidak rutin melakukan kontrol gigi.
Maka ini tentu akan membuat pemasangan behel gigi terkesan lama.
Behel Gigi Mempengaruhi Rahang
Pemakaian behel gigi dapat mempengaruhi bentuk rahang.
Karena secara prinsip behel gigi bekerja untuk menggerakkan gigi dan disertai dengan rangsangan perkembangan rahang.
Misalnya pada kasus rahang atas bermasalah yang mengecil dan tidak tumbuh, maka dokter akan melakukan perawatan untuk memperbesar rahang.
Baca juga: Deteksi Penyebab dan Tanda Gigi Berlubang, Dokter Ungkap Pentingnya Pemeriksaan Rutin 6 Bulan Sekali
Yaitu dengan alat ekspansi yang sangat variatif.
Pada usia tumbuh kembang 8 hingga 14 tahun, merupakan masa yang tempat jika ingin melakukan perbaikan rahang.
Namun bila baru disadari di atas usia 20 tahun, maka penanganan yang terbaik adalah melalui bedah orthodonti.
Behel Gigi pada Gigi Gingsul
Gigi gingsul adalah salah satu maloklusi pada gigi.