Dengan adanya robot ini, dokter bisa mempelajari posisi pemasangan tersebut dengan menggunakan CT scan pasien.
Baca juga: Waspada, HIV yang Tidak Segera Mendapatkan Pengobatan akan Berkembang Menjadi AIDS
Baca juga: Sisa Makanan Menyelip dan Pembersihan Karang Gigi yang Telat Menimbulkan Keluhan Nyeri Gigi Bungsu
Dokter menuturkan jika CT scan tersebut akan diupload ke robot, kemudian direncanakan tempat pemasangan screws atau implan.
Sehingga pada saat hendak melakukan operasi, robot akan bergerak mengarahkan dengan tangannya.
Dengan begitu saat operasi, dokter akan mengikuti arahan dari tangan robot.
"Sehingga kita tidak perlu lagi membuka tulangnya untuk melihat posisi tulang, melihat posisi akan pasang karena itu sudah di pelajari dari CT scan pasien, diproses di robot, kita merencanakan, habis itu kita tinggal ngikutin," tuturnya.
"Jadi ibaratnya kalau dulu nih, kita nyetir nih, kita mesti nyetir sendiri mau kemana kita tentukan. Belum lagi kalau tempatnya belum pernah kita lewati kita mesti tanya-tanya," timpalnya.
"Dulu ada teknologi namanya navigasi, navigasi itu membantu mengarahkan kita pemasangannya," ujar dokter.
Baca juga: dr. Iranita: Metode Pengobatan Ibnu Sina Masih Berkaitan dengan Tindakan Medis
Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 29 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.