TRIBUNHEALTH.COM - Impaksi gigi adalah kondisi gigi yang tertanam di dalam gusi.
Masalah impaksi gigi kerap dialami oleh beberapa orang dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Masalah impaksi gigi kerap dikaitkan dengan operasi.
Baca juga: Cara Cegah Bau Mulut saat Berpuasa, Dokter Ungkap Pentingnya Menjaga Gigi dan Mulut dari Infeksi
Namun adakah cara lain untuk mengatasi impaksi gigi?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Sumsel, drg. Zaida Dahlia Wattimena memberikan ulasannya.
Menurutnya jika gigi miring berada di dalam tulang dan tidak ada keluhan hingga usia 30 tahun, maka menandakan gigi tidak bermasalah.
Menjadi persoalan, jika gigi tumbuh separuh dan miring.
"Karena pada saat miring ke gigi sebelahnya, maka akan membuat semua rahang menjadi sakit," ungkap Zaida.
Baca juga: Perlu Dipahami Bahwa Struktur Gigi dapat Rusak dan Dirusak, Begini Penjelasan drg. Anastasia
Untuk mengatasi kondisi ini, solusi terbaik adalah melakukan pencabutan gigi.
Mengingat bila dibiarkan, sekalipun digunakan untuk makan akan tidak berfungsi.
Kondisi yang paling dikhawatirkan adalah jika sudah tersangkut makanan dan gigi berlubang.
Keadaan gigi tersebut tidak bisa untuk dilakukan penambalan.
"Jadi tetap untuk kebanyakan kondisi gigi miring itu harus dicabut," tegas Zaida.
Baca juga: drg. Anastasia Sebut Gigi Permanen Akan Tumbuh Saat Gigi Susu Mengalami Penghancuran
Untuk teknik pencabutan, baik melalui operasi atau tidak sangat disesuaikan dengan kondisi gigi pasien.
Bila gigi miring tertanam pada gusi, maka solusi paling tepat adalah melalui operasi.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Masalah kesehatan gigi dan mulut telah banyak dialami oleh masyarakat.
Meski berbagai permasalahan gigi dan mulut telah banyak terjadi, namun rupanya masih banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan rongga mulut.
Seperti tidak rutin kontrol ke dokter gigi dan melakukan pengobatan gigi bermasalah secara mandiri.
Baca juga: Berakibat Fatal, Tidak Rajin Kontrol Gigi Tiruan Dapat Menyebabkan Kerusakan Jaringan Gigi dan Gusi
Zaida menjelaskan, kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut yang minim disebabkan karena pengetahuan masyarakat yang masih rendah.