Cara Atasi Gatal Akibat Keputihan, Simak Anjuran dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi organ intim wanita

Seperti Clotrimazole atau Nistatin intravagina.

Namun jika dipicu oleh bakteri, maka pengobatan yang diberikan ialah obat anti bakteri.

Ilustrasi resep dokter (Pixabay)

Lalu bila keputihan disebabkan oleh parasit, maka pengobatannya juga anti parasit.

Keputihan yang terjadi pada wanita sangat rentan dialami oleh ibu hamil.

Keputihan yang kerap terjadi pada ibu hamil disebabkan lantaran adanya perubahan hormon.

Baca juga: Berenang Termasuk Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Bahkan Punya Sejumlah Efek Positif

Perubahan hormonal yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan PH pada vagina terganggu.

Bila ibu hamil mengalami keputihan, dianjurkan untuk tidak melakukan pengobatan secara sistemik (obat minum).

ilustrasi minum obat (jabar.tribunnews.com)

Pengobatan yang dianjurkan cukup dengan obat oles atau langsung dimasukkan pada vagina.

Baca juga: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Vagina Kering pada Wanita Perimenopause

Jangan Pengobatan Sendiri

Oleh karena itu, apabila mencurigai keputihan yang bermasalah harap segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Jangan pernah melakukan pengobatan sendiri dengan berkonsultasi selain dengan dokter.

Baca juga: Ada Beberapa Jenis Aritmia yang Tak Bisa Diatasi dengan Obat, Harus Ada Perangkat di Dalam Tubuh

"Banyak orang yang mengobati keputihan sendiri dengan datang ke apotek menanyakan obat dengan dosis yang tidak tepat dan pengobatannya juga tidak tuntas," papar Rahmilasari.

ilustrasi obat (Tribunnews.com)

Menurut Rahmilasari, hal itu bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya. Yaitu timbulnya komplikasi.

Komplikasi bisa diawali dengan adanya peradangan pada vagina.

Lalu berlanjut menjadi Bartolonitis, kelenjar bartolis menjadi meradang.

Baca juga: Waspada, Kanker Tulang Bisa Menyerang Tulang Lengan, Tungkai Kaki Hingga Panggul

Selanjutnya mengarah ke atas menimbulkan nyeri panggul.

Nyeri panggul adalah kondisi yang paling parah yang pernah ditemui oleh Rahmilasari saat berpraktek.

ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com)

Komplikasi bisa terjadi akibat bakteri yang terus-menerus bertambah banyak.

Bila daya tahan tubuh rendah, bisa mengakibatkan gangguan sistemik.

"Apalagi kalau imun kita rendah, bisa bertambah parah dan ada gangguan sistemik," ungkapnya.

Baca juga: Perdarahan Gusi Bersifat Spontan Selain Akibat Gingivitis Bisa Dikarenakan Adanya Kelainan Sistemik

Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Jumat (14/8/2020).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)