"Semakin mengikis, maka semakin besar koloni bakterinya, lalu lanjutlah ke permukaan kedua (Dentin)," imbuhnya.
Bila sudah terjadi pada permukaan Dentin, barulah pasien merasakan ngilu ketika minum-minuman dingin atau makan-makanan panas.
Pada kondisi ini, untuk mengatasi keluhan tersebut, biasanya pasien hanya bisa berkumur.
Pada saat lapisan kedua ini sudah terbiasa terapar bakteri, maka rasa sakit dan ngilu ini akan hilang.
Lalu menganggap bahwa keluhan gigi berlubang telah hilang.
Baca juga: Alami Gigi Ngilu karena Sensitif, Apakah Perlu Mengganti Pasta Gigi? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia
Padahal masih bisa mengalami progresivitas menuju lapisan ketiga, yaitu saraf gigi.
Pada tahap ini, pasien baru merasakan keluhan yang lebih berat daripada sebelumnya.
Seperti mengeluhkan rasa sakit gigi hingga tidak bisa tidur.
Rutin Kontrol Gigi
Prinsip dalam merawat kesehatan gigi adalah rutin memeriksa gigi minimal 6 bulan sekali.
Bila lebih awal, seperti 3 bulan sekali, maka lebih baik.
Saat ini, sudah banyak orangtua yang mengajak anaknya untuk memeriksakan gigi dengan rentang waktu 3 bulan sekali.
Baca juga: Tak Semua Bracket Dianjurkan Kontrol Gigi Sebulan Sekali, drg. Anastasia Sebut Self Ligating Bracket
Dengan pemeriksaan gigi secara rutin, bisa mendeteksi permasalahan gigi yang telah dialami.
Karena seringkali permasalahan pada gigi, utamanya gigi belakang terlambat diketahui.
"Kita nggak perhatian pada gigi terutama bagian belakang atas, kita nggak akan tahu apakah ada lubang atau penumpukan makanan."
"Atau karang gigi yang bisa menyebabkan gusi bengkak dan berdarah, jika tidak diperiksa 6 bulan sekali," ucap Zaida.
Disamping itu, pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan lantaran mulut adalah organ yang selalu digunakan.
Terlebih juga kondisi mulut yang terus berubah-ubah, mewajibkan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali harus dilakukan.
Selain untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut, pemeriksaan rutin juga bisa terjadi, kata Zaida, lantaran kondisi mulut terus berubah
Pemeriksaan yang Dilakukan