Waspada Gejala Pendarahan Otak yang Kerap Disepelekan, Berikut Ulasan dr. M. Imam Santoso

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pendarahan otak

- Kesulitan bernapas dan detak jantung tidak normal

Apabila terjadi perdarahan kecil pada otak, kemungkinan sakit kepala tidak terlalu membahayakan kondisi pasien.

Baca juga: Psikolog Jelaskan Perbedaan Delusi dan Halusinasi yang Kerap Dianggap Sama

Pasien cenderung hanya merasakan sakit kepala seperti biasa.

Tetapi jika perdarahan pada otak bertambah luas, adanya darah bertambah banyak dan akan terjadi pendesakan barulah terasa sakit kepala yang semakin hebat, muntah, kejang, bahkan hilang kesadaran.

Jika gejala berat tersebut sudah terjadi, maka perdarahan pada otak sudah semakin meluas.

Membedakan pendarahan sakit kepala dan pendarahan otak terdapat gejala berikutnya yang mengikuti.

Pendarahan otak paling sering terjadi karena hipertensi kronik yang tidak terkontrol, dan semakin lama semakin tinggi hipertensi mungkin pembuluh darah mengalami perubahan pada ujungnya.

Baca juga: Sama-sama Terjadi pada Otak, Berikut Ini Perbedaan Stroke dan Aneurisma

Perubahan pembuluh darah pada bagian ujung dikarenakan tidak terkonrolnya hipertensi.

Selain hipertensi, pendarahan otak bisa dikarenakan faktor usia.

Pada faktor usia yang bertambah, mungkin terjadi kerapuhan pada dinding-dinding pembuluh darah, sehingga ketika tensi mendadak naik bisa mengalami pecah.

Faktor-faktor genetik juga bisa menjadi penyebab perdarahan pada otak.

dr. Imam santoso mengatakan bahwa faktor perdarahan otak yang paling sering terjadi dikarenakan hipertensi.

Ini disampaikan pada vhannel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Mohammad Imam Santoso, Sp.S. Seorang dokter spesialis saraf. Kamis (23/9/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)