Sama-sama Terjadi pada Otak, Berikut Ini Perbedaan Stroke dan Aneurisma

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pendarahan otak akibat stroke dan aneurisma

Darah berhenti mengalir sama sekali melalui arteri itu, atau aliran darah berkurang saat darah bocor keluar melalui lubang baru di dinding arteri.

Stroke hemoragik dapat terjadi karena pembentukan pembuluh darah yang tidak teratur, yang disebut juga sebagai malformasi arteriovenosa (AVM).

Pembuluh darah yang tidak teratur ini dapat pecah dan menumpahkan darah ke otak.

Penyebab paling umum dari stroke hemoragik adalah pecahnya arteri kecil karena tekanan darah tinggi.

ilustrasi seseorang yang mengalami pendarahan otak (kompas.com)

Baca juga: Benarkah Pendarahan Otak Menjadi Faktor Penyebab Stroke? Simak Penjelasan dr. Felix

Baca juga: Tak Bisa Tidur saat WFH? Pakar Sebut Perlu Melatih Otak Bedakan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Ini juga bisa disebabkan oleh aneurisma serebral, dimana dinding pembuluh darah menjadi lemah karena menonjol keluar.

Akhirnya, aneurisma bisa pecah.

Lubang di dinding arteri berarti aliran darah berkurang lebih jauh ke hilir. Itu menyebabkan darah tumpah ke jaringan di sekitar arteri.

Setiap kali aliran darah ke bagian otak terganggu, peristiwa itu disebut stroke.

Aneurisma serebral

Selain AVM, kondisi kesehatan genetik lainnya, seperti gangguan jaringan ikat, dapat menyebabkan aneurisma di otak.

Aneurisma juga dapat berkembang ketika dinding arteri rusak.

Tekanan darah tinggi dan merokok membuat pembuluh darah tegang.

Aterosklerosis, infeksi, dan trauma pada kepala, seperti gegar otak, juga dapat menyebabkan aneurisma.

Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.

(TribunHealth.com/Nur)