TRIBUNHEALTH.COM - Seperti yang kita ketahui jika sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Berkaca dari tahun 2020 dan 2021 setelah periode Ramadhan dan Idul Fitri, potensi terjadinya kenaikan kasus akan meningkat seiring dengan tingginya mobilitas dan kegiatan masyarakat.
Untuk itu di tahun 2022, kita harus semaksimal mungkin untuk menekan penularan terlebih kita telah memasuki transisi kegiatan masyarakat yang produktif dan aman Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., PhD yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 29 Maret 2022.
Baca juga: Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC Menuturkan Jika Kasus Aritmia di Indonesia Semakin Meningkat
Setidaknya ada tiga indikator yang perlu kita pantau dan upayakan bersama, diantaranya yaitu:
1. Angka reproduksi (Rt) virus yang harus ditekan
Angka reproduksi (Rt) virus merupakan pengukuran epidemiologi yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
"Kabar baiknya, jika dibandingkan dengan angka Rt di tanggal 10 Maret lalu, angka per tanggal 24 Maret 2022 menunjukkan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," pungkasnya.
Penurunan paling besar terjadi di Nusa Tenggara dari 1,14 menjadi 1,01.
Baca juga: Kanker Payudara adalah Satu dari Sedikit Kanker yang Bisa Dideteksi Melalui Pemeriksaan Sendiri
2. Positivity rate yang harus diturunkan disaat testing ditingkatkan
Saat ini positivity rate mingguan di tingkat nasional adalah sebesar 5,20% yang mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya yang menunjukkan angka 8,81%.
Bahkan angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron lalu yang sempat mencapai 17%.
Sayangnya, jumlah orang yang diperiksa baik dengan PCR maupun antigen mengalami penurunan.
Baca juga: Selain Menyesuaikan Tipe Kulit Wajah, Simak Tips Memilih Produk Kecantikan yang Digunakan
Di minggu ini total jumlah orang yang diperiksa sebesar 700.000 dengan PCR 185.000 dan antigen 517.000.
Angka ini terbilang rendah mengingat pada puncak Omicron lalu, jumlah orang yang diperiksa mencapai lebih dari 2 juta dimana PCR menyumbang 650.000 dan antigen sekitar 1,4 juta.
3. Vaksinasi harus ditingkatkan
Saat ini vaksinasi dosis satu di tingkat nasional telah mencapai 72% populasi dengan dosis dua mencapai 58% populasi dan vaksin booster mencapai 7% populasi.
Dari total target 21,5 juta lansia, dosis satu telah mencapai 79% dari lansia dan dosis dua mencapai 60% serta booster mencapai 10% dari lansia.
Melihat dari perkembangan-perkembangan tersebut, maka kita perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang.
Tentunya kegiatan ibadah akan lebih maksimal apabila dilakukan dalam keadaan yang aman dari Covid-19, yaitu saat penularan di tengah masyarakat terus menurun dan jumlah orang yang divaksin hingga booster semakin meningkat.