TRIBUNHEALTH.COM - Gejala diabetes tipe 2 dapat mencakup rasa haus yang intens, kebutuhan yang meningkat untuk buang air kecil, atau kelelahan.
Jika tidak segera melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup, hal itu dapat menyebabkan efek yang mengerikan pada mata dan telinga.
Diabetes memang dapat merusak hampir setiap organ dalam tubuh, dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Jika glukosa darah tetap tinggi dari waktu ke waktu, itu dapat merusak pembuluh darah kecil di bagian belakang mata.
"Kerusakan ini dapat dimulai selama pradiabetes, ketika glukosa darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis menderita diabetes," kata National Institutes of Diabetes and Digestive and Kidney Disease.
”Pembuluh darah yang rusak dapat mengeluarkan cairan dan menyebabkan pembengkakan," tambah situs kesehatan tersebut, dilansir Express, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Polifagia Jadi Salah Satu Gejala Utama Diabetes, Terus Menerus Merasa Lapar
Baca juga: Pasien Covid-19 Parah Kembangkan Diabetes saat Jalani Perawatan, Hanya Sementara?
“Pembuluh darah baru yang lemah mungkin juga mulai tumbuh."
"Pembuluh darah ini bisa berdarah ke bagian tengah mata, menyebabkan jaringan parut, atau menyebabkan tekanan tinggi yang berbahaya di dalam mata Anda."
Jika tidak diobati, masalah mata yang timbul juga bisa permanen.
Masalah mata yang disebabkan oleh gula darah tinggi yang tidak diobati meliputi:
- Glaukoma
- Katarak
- Retinopati diabetik, yang melibatkan pembuluh darah kecil di mata.
Penyebab kehilangan pengelihatan yang umum
Baca juga: Meski Bisa Disembuhkan, Amblyopia pada Anak Susah Dikenali Tanpa Pemeriksaan Dokter Mata
Baca juga: Aturan Penting Saat Menatap Layar Komputer dan Gadget untuk Menghindari Keluhan Mata Lelah
Diabetes adalah penyebab utama kehilangan penglihatan baru di antara orang dewasa berusia 20 hingga 74 tahun.
Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina).
Ini dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Namun, biasanya diperlukan beberapa tahun bagi retinopati diabetik untuk mencapai tahap yang dapat mengancam penglihatan.
Rusak saraf telinga
Baca juga: Gejala Kanker Kepala dan Leher: Muncul Sensasi Telinga Tersumbat hingga Sariawan yang Kerap Terjadi
Baca juga: Vertigo Terjadi karena Gangguan pada Sistem Keseimbangan Tubuh yang Ada di Dalam Telinga
Diabetes juga diketahui menyebabkan kerusakan saraf di telinga.
Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam.
Gula darah rendah dari waktu ke waktu dapat merusak bagaimana sinyal saraf berjalan dari telinga bagian dalam ke otak.
Kedua jenis kerusakan saraf dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Cara untuk membantu menurunkan risiko kehilangan penglihatan atau pendengaran karena gula darah tinggi meliputi:
- Kelola diabetes
- Pantau kadar gula darah
- Tanyakan kepada dokter tentang tes hemoglobin glikosilasi
- Jaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali
- Jika merokok atau menggunakan jenis tembakau lain, mintalah bantuan dokter untuk berhenti
- Perhatikan perubahan penglihatan.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)