Bisa juga akibat tidak segera mengganti celana dalam karena sudah basah, karena aktivitas yang berlebihan.
"Jadi harus sering diganti pakaian dalamnya," ucap Rahmilasari.
2. Kegemukan
Selain hal tersebut, keputihan bisa dipicu karena berat badan berlebih.
Pasalnya jika mengalami kegemukan, maka daerah lipatan menjadi tertutup.
Baca juga: Gemuk Belum Tentu Sehat, Waspada Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak menurut Ahli Gizi
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan kondisi berat badan.
3. Bakteri
Untuk mencegah keputihan yang disebabkan oleh bakteri, maka hindari penggunaan cairan antiseptik pembersih organ intim wanita.
Tidak lupa untuk menjaga kebersihan organ intim.
4. Penyakit menular seksual
Selanjutnya hindari melakukan hubungan seksual yang berisiko.
Seperti sering berganti pasangan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS: Kontrasepsi Hormonal Dapat Menghambat Ovulasi dan Turunkan Libido
Karena perilaku seksual yang berisiko juga bisa menimbulkan gejala keputihan.
Keputihan Normal
Keputihan ada yang bersifat fisiologis (normal) dan patologis (upnormal).
Keputihan jenis fisiologis sering terjadi pada kondisi tertentu.
Rahmilasari menyebit, jenis keputihan yang normal biasanya disebabkan karena:
- Perubahan hormonal
- Menjelang menstruasi
- dan stres.
Baca juga: Adakah Cara Alami untuk Mengobati Keputihan Berlebih saat Hamil? Dokter Yuniar Pramulasari Menjawab