Jangan Asal Pangkas Rambut Kemaluan, Dokter Ungkap Pentingya sebagai Mekanisme Pertahanan

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi wanita

- bergumpal

Baca juga: Tak Hanya Masalah Fisik, Rendahnya Hasrat Seksual Wanita Dapat Dipicu Norma Gender dan Hal Berikut

- dan gatal.

Bila penderita sering menggaruk pada area vagina ini, bisa menimbulkan iritasi dan kemerahan.

Sementara adanya bakteri, juga bisa menimbulkan keputihan.

ilustrasi seseorang yang sedang berkonsultasi dengan dokter (health.grid.id)

Keputihan yang dipicu akibat bakteri, dinamakan dengan Bakterial vaginosis.

Keputihan ini biasanya ditandai dengan:

- Bau yang amis

- Encer

Baca juga: Berbagai Langkah Berikut Bisa Cegah Penyakit Liver, Makan Bergizi hingga Hubungan Seksual yang Aman

- dan berwarna keabu-abuan.

Seringkali pemicu adanya bakteri disebabkan oleh penggunaan cairan antiseptik pembersih organ intim wanita.

Padahal cairan antiseptik ini tidak dianjurkan untuk digunakan.

Ilustrasi penggunaan cairan antiseptik pembersih vagina (lifestyle.kompas.com)

Maka dari itu, pentingnya untuk menjaga kebersihan organ intim dengan tepat.

Lebih lanjut, keputihan bukan hanya disebabkan oleh bakteri dan jamur.

Melainkan juga bisa terjadi akibat kegemukan dan penyakit menular seksual.

Baca juga: Berbagai Penyebab Libido Seksual Wanita Rendah, Perubahan Hormonal hingga Masalah Hubungan

Oleh karena itu, hindari melakukan hubungan seksual yang berisiko.

Seperti sering berganti pasangan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Karena perilaku seksual yang berisiko juga bisa menimbulkan gejala keputihan.

Keputihan Normal

Konsultasi bersama dokter (Freepik.com)

Keputihan ada yang bersifat fisiologis (normal) dan patologis (upnormal).

Keputihan jenis fisiologis sering terjadi pada kondisi tertentu.

Halaman
123