4. Selektif memilih botol
Lalu pilih dot dengan bahan yang selembut mungkin. Pastikan material yang digunakan aman untuk bayi.
Baca juga: Berhenti Beri ASI melalui Botol pada Anak, Dokter Ingatkan Risiko Karies Gigi
5. Beri mainan dan makanan
Apabila si kecil sudah kenyang namun masih suka memegang jempol untuk dihisap, maka bisa digantikan dengan pemberian teether.
Bisa memilih teether yang lucu dan berwarna.
Disamping itu juga bisa memberikan buah-buahan yang bisa digigit oleh anak.
Jika si kecil sudah belajar mengonsumsi makanan tambahan selain ASI, maka bisa diberikan makanan dengan tekstur yang lebih keras.
Baca juga: Penyebab Bayi Lahir Sudah Tumbuh Gigi, drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA Ungkap Cara Penanganannya
Seperti biskuit yang mudah langsung lumer di rongga mulut si keci.
Kebiasaan menghisap jempol yang terus berlanjut pada anak hingga besar perlu segera dihentikan dengan perlahan. Orangtua tidak boleh memarahi anak.
Penyebab Kebiasaan Menghisap Jempol hingga Besar
Berdasarkan penuturan Anastasia, bila kebiasaan menghisap melebihi usia 3 tahun, hal itu dipicu oleh kebutuhan perkembangan si kecil ada yang kurang.
Artinya kedekatan psikologis dengan sang ibu serta asupan nutrisi dari ibu tidak didapatkan.
"Sehingga kebutuhan itu seperti "PR besar" bagi insan tersebut, hingga masa tuanya," ujar Anastasia.
Hal ini serupa dengan suatu penelitian mengenai penyebab kebiasaan merokok yang sulit dihentikan.
Setelah ditelusuri, kebiasaan tersebut sukar berhenti lantaran periode menghisap tidak tuntas didapatkan.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Bisa Memicu Beberapa Masalah Kesehatan, Salah Satunya Kanker Rongga Mulut
"Mungkin dilarang atau diganti dengan material lain yang tidak nyaman baginya."
"Sehingga di kemudian hari itu terbawa," imbuh Anastasia.
Oleh karena itu, ibu harus bisa mencukupi kebutuhan menghisap si kecil.
Risiko Kebiasaan Menghisap Jempol
Kebiasaan menghisap jempol sering dianggap normal, padahal kebiasaan ini bisa membuat masalah pada rongga mulut.