Pubertas lebih cepat atau dini lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
Bahkan, 5 sampai 10 kali lebih banyak daripada anak laki-laki.
Baca juga: dr. Rizki Muhammad Ihzan: Prostat Mengalami 2 Kali Pembesaran, Saat Pubertas dan Mulai Usia 30 Tahun
Pada anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, umumnya 40 % disebabkan oleh suatu tumor.
Adanya tumor memicu hormon keluar lebih cepat.
Risiko Pubertas Dini
Menurut Nanis, risiko yang bisa terjadi akibat menstruasi dini adalah anak akan lebih pendek.
Karena rangsangan untuk mengeluarkan hormon seks, seperti ekstrogen dan testosteron pada lempeng pertumbuhan menjadi lebih cepat menutup.
"Jadi anak cepat tumbuhnya dibanding anak umumnya, tetapi lempeng pertumbuhannya tutupnya cepat."
"Akhirnya anak lebih cepat berhenti untuk tumbuh," papar Nanis.
Nanis mengatakan, umumnya seseorang yang mengalami pubertas dini akan mengeluhkan khawatir masa menopause akan terjadi lebih cepat.
Padahal, tidak selalu menstruasi dini menyebabkan menopause lebih cepat.
Karena terdapat suatu penelitian yang menunjukkan, menstruasi dini justru bisa membuat seorang wanita mengalami masa menopause lebih lambat.
Baca juga: Benarkah Rasa Nyeri saat Menstruasi Memengaruhi Kesuburan? Begini Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga
Namun itu semua bergantung dengan sejumlah faktor. Seperti:
- Etnik
- Genetik
- dan gaya hidup.
"Orang yang merokok menopausenya lebih dini, orang yang gemuk menopausenya lebih lama."
"Jadi tidak hanya 1 sisi yang menentukan," terang Nanis.
Baca juga: Ingin Ringankan Gejala Menopause? Berikut Ini Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari
Terlebih menopause dipengaruhi oleh banyaknya sel telur yang gugur pada saat masa reproduksi.
Disamping itu juga bisa dipengaruhi oleh:
Baca tanpa iklan