TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya sariawan bisa disebabkan oleh banyak hal.
Seseorang yang memiliki lapisan epitelium dalam rongga mulut sensitif akan lebih mudah mengalami sariawan.
Bahkan ada sebagian orang yang seringkali mengalami sariawan.
Biasanya kondisi seperti ini dikategorikan oleh dokter gigi sebagai penyakit recurrent aphthous stomatitis.
Dimana sariawannya berulang secara periodik dalam frekuensi waktu tertentu.
Baca juga: Pahami Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mampu Merusak Kondisi Skin Barrier
Bahkan terkadang bisa menjadi parah yang mana biasanya dalam satu bulan mengalami sariawan sekali menjadi dua kali dalam satu bulan.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
Apabila muncul satu biji sariawan bisa menjadi parah dan muncul menjadi dua atau tiga sariawan dalam sekali muncul.
Seperti ini merupakan salah satu sifat yang dikategorikan sebagai recurrent aphthous stomatitis.
Lantas apakah kondisi ini berisiko menjadi keganasan?
Baca juga: Kerap Diabaikan Kesehatannya, Skin Barrier Memiliki Fungsi Penting. Simak Penjelasan dr. Agung
Berdasarkan penuturan dokter, apabila secara spesifik keras maka tidak mengarah ke keganasan.
"Ulcer atau sariawan untuk mudahnya biasanya kami bagi menjadi tiga kategori," pungkasnya.
Kategori pertama
Pasalnya ada sariawan yang tidak berpotensi sama sekali mengarah ke keganasan, contohnya yang disebut sebagai recurrent aphthous stomatitis atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus herpes dimana tidak pernah ada laporan atau penelitian yang menyebutkan bahwa sariawan jenis ini mengarah ke keganasan.
Baca juga: Kenali Beberapa Penyebab Kemandulan pada Pria yang Dijelaskan dr. Binsar Martin
Kategori kedua
Kemudian ada kategori kedua yang dimasukkan sebagai golongan lesi berpotensi kanker.
Artinya untuk jenis seperti ini ada lesi yang berubah menjadi ganas dan ada juga yang tidak berubah menjadi ganas.
Kategori ketiga
Kategori ketiga adalah lesi yang memang menunjukkan sifat ganas dari awal.
"Kembali ke kategori recurrent aphthous stomatitis, jika sariawan jenis ini biasanya tidak akan atau belum pernah ada laporan perubahan menjadi ke keganasan," lanjutnya.
Baca juga: Kebiasaan Buruk Menentukan Pemakaian Kawat Gigi Berdasarkan Jenisnya? Begini Ulasan Dokter
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.