"Karena pada waktu kehamilan, tekanan darah, gula darah, protein urin bisa kadang-kadang meningkat."
"Namanya Hipertensi gestasional dan Diabetes gestasional," ungkap Radyan.
Baca juga: Ibu Hamil Harus Cukup Nutrisi untuk Mencegah Anak Lahir Stunting, Ini Himbauan dari Ahli Gizi
Artinya kondisi Hipertensi dan Diabetes yang terjadi pada masa kehamilan.
Bila kedua kondisi tersebut terjadi, maka dapat berpengaruh pada kondisi bayi saat dilahirkan.
3. Memberikan ASI yang Cukup
Berikutnya setelah bayi dilahirkan dan didiagnosa mengalami berat badan rendah, Ibu harus memberikan ASI terus-menerus.
"Kadang Ibu berekspetasi setelah melahirkan ASI akan keluar."
"Tetapi ternyata tidak bisa lalu berhenti. Padahal kaya gitu harus dicoba terus," imbuh Radyan.
Baca juga: Cegah Gangguan Tumbuh Kembang, Dokter Singgung Penggunaan Buku KIA dan Cara Menyusui yang Benar
Pada seorang wanita terdapat hormon Prolaktin. Hormon ini bertugas untuk memproduksi ASI.
Hormon Prolaktin dapat dirangsang berdasarkan mulutnya bayi.
"Jadi kalau masa pertama belum keluar, itu nggak masalah. Nanti dicobakan terus, jangan menyerah," pesan Radyan.
Baca juga: Masih Menyusui, Berikut Ini Tips Aman Turunkan Berat Badan setelah Melahirkan, Harus Bertahap
Kemudian setelah masa ASI eksklusif, baru memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI).
4. Pastikan lingkungan rumah bersih
Selain memperhatikan faktor gizi, juga penting peduli pada lingkungan rumah yang harus bersih.
Agar anak tidak mudah mengalami infeksi.
Mengingat jika anak terkena infeksi, dapat menghambat pertumbuhan sang anak.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan dari Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A(K).
Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (3/2/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)