Selain Terapi Menggunakan Alat CPAP, Adakah Terapi Lain pada Sleep Apnea Berat? Simak Ulasan Dokter

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi terapi CPAP untuk penderita sleep apnea

TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari seseorang pernah mengalami sleep apnea ketika tidur.

Seseorang yang mengalami sleep apnea akan mengalami keluhan ngorok ketika tidur dan merasa ngantuk meskipun tertidur lama.

Namun, penderita sleep apnea tidak menyadari gejala yang dialami tersebut.

Gejala akan disadari oleh seseorang yang tidur dengan penderita sleep apnea.

Beberapa tanda-tanda seseorang mengalami sleep apnea adalah:

- Pasien sering terbangun saat tidur karena saat malam hari terasa tercekik

- Mengorok

ilustrasi terapi CPAP untuk penderita sleep apnea (freepik.com)

Baca juga: Tak Selalu Berhasil, Pakar Ingatkan Diet Keto Bisa Berdampak Buruk untuk Kesehatan

- Berhenti napas selama beberapa kali saat tidur

- Susah tidur

- Sering pusing saat bangun tidur

- Sering mengantuk terutama saat siang

- Susah untuk konsentrasi dan sering memgalami perubahan mood

Beberapa faktor resiko sleep apne antaralain:

- Pada orang merokok dan alkoholik

- Usia 40 tahun lebih

- Memiliki amandel besar dan lidah besar

- Hambatan pada hidung bisa karena hidung yang bengkok

Baca juga: Kulit dan Stamina Termasuk Tanda Penuaan Dini yang Mudah Diketahui

- Laki-laki lebih sering dibanding perempuan

Jika sleep apnea masih ringan, pengobatan dapat ditangani sendiri misal dengan merubah posisi tidur, hindari alkohol dan rokok, mengurangi berat badan.

Jika sudah berat, biasanya butuh penanganan medis dengan alat-alat khusus dari medis seperti terapi alat dengan CPAP (continuous positive airway pressure) yang berfungsi mencegah tenggorokan, menutup dan mengurangi gejala yang muncul.

Halaman
12