TRIBUNHEALTH.COM - Kini pemerintah menyediakan akses pemantauan isolasi mandiri (ISOMAN) menggunakan layanan telemedisin.
Selain menggunakan telemedisin, pemantauan isolasi mandiri juga dilakukan secara langsung oleh puskesmas setempat.
Apabila terdapat lansia yang tidak memiliki gawai sehingga tidak bisa mengakses aplikasi, maka anggota keluarga yang tidak positif Covid-19 bisa melakukan kontak dengan puskesmas terdekat.
Sehingga pasien tersebut bisa diberikan pengobatan dan dilakukan pemantauan.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A (K): Kondisi ADHD Disertai dengan Gangguan Perkembangan Lainnya
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 16 Februari 2022.
Selain itu, kriteria untuk melakukan isolasi mandiri (ISOMAN) sudah diupayakan untuk bisa menjaga kelompok rentan agar tidak mengalami perburukan.
"Jadi usia lebih dari 45 tahun dan memiliki komorbid tidak dianjurkan untuk melakukan isolasi secara mandiri, tetapi bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu pada tenaga kesehatan apakah memang lansia dan punya komorbid itu bisa melakukan isolasi mandiri," ungkapnya.
Pastinya saat ini pasien yang bisa melakukan isolasi mandiri memiliki syarat klinis dan syarat administrasi.
Baca juga: Selain Terapi Menggunakan Alat CPAP, Adakah Terapi Lain pada Sleep Apnea Berat? Simak Ulasan Dokter
Syarat tersebut antara lain:
1. Memiliki usia tidak lebih dari 45 tahun
2. Tidak memiliki komorbid
3. Apabila memiliki komorbid harus terkontrol
4. Berkomitmen menjalankan isolasi mandiri
5. Memiliki ruangan untuk menjalankan isolasi
Adapun beberapa pihak yang mengeluhkan jika vaksinasi lansia masih terlambat.
Berdasarkan penuturan dr. Nadia, kendala vaksinasi lansia masih terlambat karena memang jika dilihat vaksinasi lansia sudah dimulai sejak Februari 2021.
Sebagai upaya telah dilakukan mulai dari penjemputan lansia, mendorong lansia untuk bisa dilakukan vaksinasi bersama dengan anggota keluarga, kemudian melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu, serta melakukan vaksinasi secara mobile.
Selain itu juga mengajak berbagai organisasi keagamaan untuk mendorong para lansia bisa mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Orangtua Wajib Tau Cara Mengatasi Anak Sulit Makan Akibat Tumbuh Gigi
Bahkan pelaksanaan vaksinasi di malam hari pada lansia setelah aktivitas melaksanakan ibadah ramadhan juga dilakukan.
Hanya saja memang masih banyak lansia yang memiliki persepsi yang salah.