Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:
Pertamakali pasien datang akan dilakukan amnanesa terlebih dahulu, seperti apa keluhannya.
Spesialis ortodontis biasanya sudah tahu wajah pasien, sehingga jika sudah dilihat bagaimana gigitannya dokter akan mendalami bagaimana kebiasaan buruknya atau penyebab maloklusinya.
Di mana bisa disebabkan karena karies, tambalan berlebihan, ataukah disebabkan gigi crowding.
Gigi crowdig bisa disebabkan oleh kebiasaan pada saat kecil seperti bernafas menggunakan mulut atau menghisap jari.
Dokter akan melakukan observasi semuanya sampai pada kesimpulan apabila terdapat kebiasaan buruk dokter harus menyembuhkan terlebih dahulu kebiasaan buruknya.
Apabila pasien memiliki kebiasaan bernafas menggunakan mulut, bisa jadi pasien memiliki gangguan pada hidung.
Apabila demikian harus konsultasi juga dengan dokter spesialis THT.
Setelah itu akan dilakukan pencetakan dan pengukuran gigi dan rahangnya.
Kemudian akan diambil profil dengan melakukan foto.
Hal ini karena harus mempelajari estetika wajah pasien terlebih dahulu.
Jika wajahnya memang lebar maka harus dilebarkan, apabila kurus maka harus disesuaikan.
Karena tidak boleh jika muka lebar tapi pipi tirus, ini menyebabkan tidak estetik.
Tak hanya itu, tinggi hidung juga harus dilihat.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi Jelaskan Beberapa Faktor Sepasang Suami Istri Memilih Childfree
Setelah melakukan pemeriksaan fotografi dilakukan pemeriksaan penunjang seperti panoramic, radiologi, hingga cephalometri.
Pemeriksaan cephalometri wajib dilakukan untuk melihat bagaimana gigitan pasien.
Itu yang harus dilakukan sampai masuk pada rencana perawatan, apakah ada pencabutan atau tanpa pencabutan.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.