"Menyikat gigi itu baik banget, tapi yang terpenting bukan persoalan sering menyikat giginya."
"Tetapi poinnya adalah di upaya pembersihannya," ungkap Anastasia.
Sehingga bila merasa kondisi kebersihan mulutnya terganggu perlu segera dibersihkan.
Disamping itu juga penting memperhatikan alat yang digunakan dan teknik yang dilakukan.
"Jadi boleh menyikat gigi dengan frekuensi yang sering, tetapi harus mengingat tepat alat dan cara," pesan Anastasia.
Baca juga: Beragam Penyebab Gigi Anak Tumbuh Berwarna Coklat, Dokter Ingatkan Nutrisi pada Saat Kehamilan
Sepanjang alat dan teknik yang digunakan benar, maka tidak akan merusak jaringan keras pada gigi maupun jaringan lunak gigi.
Dalam hal pembersihan gigi, area yang paling mudah terkenca cidera adalah gusi.
Menyikat Gigi pada Pemakai Behel
Terkhusus pada pemakai behel, menyikat gigi perlu menggunakan alat Portable dental flosser.
Melalui Portable dental flosser, diharapkan dapat membersihkan material debris atau sisa makanan yang sangat lembut.
Material ini biasanya menempel pada alat behel dan sela-sela gigi.
Padaha pemakaian behel terpasang pada rongga mulut dalam waktu yang cukup lama.
Baca juga: Bukan Seberapa Sering Rajin Menyikat Gigi, Tapi Perhatikan Teknik dan Alat yang Digunakan
Keberadaan alat-alat tersebut dapat memicu kejadian Fiksasi food debris.
Maka dari itu seseorang yang memasangan behel harus lebih intens dalam membersihkan gigi.
Baca juga: Cara Mudah Deteksi Tanda Karies Susu Botol pada Gigi Anak, Dokter Anjurkan Orangtua Lakukan Ini
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)