"Tanpa dilakukan perawatan, seperti penambalan. Sehingga gigi lama-kelamaan menjadi gangrene atau nekotik."
"Sehingga menyebabkan penyebaran infeksi pada gigi tersebut, lalu mengindikasikan untuk dilakukan pencabutan," papar Munawir.
Sementara kerusakan pada jaringan pendukung gigi bisa menyebabkan kegoyangan pada gigi.
Kondisi ini diawali dengan adanya Resesi gingiva yang lambat laun menyebabkan destruksi pada tulang pendukung gigi.
Baca juga: Apakah Kawat Gigi Bisa Dipasang pada Gigi Palsu? Begini Penjelasan drg. Ikbal
Sehingga kegoyangan pada gigi tersebut mengakibatkan dokter harus melakukan tindakan pencabutan.
Lebih lanjut, selain karena kerusakan pada area gigi, juga bisa disebabkan oleh faktor aksiden yang tidak diduga sebelumnya.
Seperti terjadinya trauma atau benturan akibat kecelakaan lalu lintas.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan gigi terlepas dari tempatnya.
Baca juga: Beberapa Pantangan yang Perlu Diperhatikan pasca Melakukan Rekonstruksi Rahang, Ini Kata Dokter Gigi
Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (30/12/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)