dr. Felix Adrian Paparkan Perihal Epilepsi, Penyakit yang Menyerang Sistem Saraf Pusat

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami epilepsi

Jika epilepsi terjadi karena infeksi otak perlu dilakukan pemeriksaan cairan otak.

Epilepsi yang terjadi karena trauma kepala perlu dilakukan CT-Scan kepala untuk mengetahui apakah adanya suatu perdarahan dikepala.

MRI juga dikatakan sangat penting untuk kasus epilepsi agar mengetahui apakah adanya suatu gangguan pada struktur otak tersebut.

dr. Felix menyampaikan bahwa yang paling penting adalah EEG untuk mengetahui apakah ada gangguan aliran listrik pada otak.

Pada kasus-kasus yang terjadi kejang, penolong tidak diperbolehkan merasa panik dan harus tetap tenang.

Perlu menajga situasi sekitar agar tetap tenang dan menjauhkan dari kerumunan.

Baca juga: Remaja Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Berikut Tanda yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Karena pada saat kejang, pasien mengalami Hipoksia atau kekurangan oksigen.

Disarankan untuk menjauhkan benda-benda berbahaya disekitar orang yang mengalami kejang.

Ketika kejang sudah berhenti, disarankan memiringkan posisi pasien dan bertujuan untuk mengeluarkan air liur dan mencegah lidah pasien agar tidak jatuh kebelakang sehingga bisa menyumba saluran nafas.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Felix Adrian, Sp. N. Seorang dokter spesialis neurologi. Jumat (26/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)