TRIBUNHEALTH.COM - Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan umum yang biasa digunakan untuk melawan sel kanker.
Kemoterapi dirancang untuk membunuh sel-sel yang membelah dengan cepat.
Namun bukan hanya sel kanker yang membelah dengan cepat.
Sel-sel lain di tubuh juga melakukan pembelahan, sehingga bisa ikut terdampak kemoterapi, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Rabu (19/1/2022).
Sel-sel di area berikut dapat terpengaruh secara negatif oleh kemoterapi:
- darah
- rambut
- kulit
- lapisan saluran usus.
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi Selama Kemoterapi, Termasuk Telur dan Brokoli
Baca juga: Kemoterapi Bisa Sebabkan Efek Samping Serius, Tak Bisa Bedakan Sel Kanker dan Sel Sehat
Karena itu, efek samping kemoterapi meliputi:
- mudah memar dan pendarahan berlebihan
- diare
- mulut kering
- sariawan
- kelelahan
- demam
- rambut rontok
- kehilangan selera makan
- mual
- muntah
- penurunan berat badan
- rasa sakit akibat kerusakan saraf
- infeksi
- anemia
- sembelit
- sakit saraf
- limfedema
- masalah memori
- masalah konsentrasi
- perubahan kulit
- perubahan kuku
- insomnia
- perubahan seksual
- perubahan kesuburan
Dokter dapat membantu mengelola efek samping ini dengan obat-obatan, tips gaya hidup, dan banyak lagi.
Efek jangka panjang
Baca juga: Apakah Kemoterapi Bisa Membuat Pasien Sembuh dari Kanker Prostat? Ini Kata Dokter Spesialis Urologi
Baca juga: Dokter Sebut Pengobatan Kemoterapi Penderita Kanker Dapat Sebabkan Rambut Rontok dan Kulit Menghitam
Sebagian besar efek samping kemoterapi mereda ketika pengobatan selesai.
Tetapi ada juga risiko efek jangka panjang yang dapat berkembang bahkan bertahun-tahun setelah perawatan, tergantung pada jenis kemoterapi yang digunakan.
Efek ini dapat mencakup kerusakan pada:
- jantung
- ginjal
- paru-paru
- saraf
- organ reproduksi
Ada juga kemungkinan mengembangkan kanker kedua sebagai akibat dari kemoterapi.
Sebelum memulai perawatan, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan risiko dan gejala apa yang harus diwaspadai.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)