TRIBUNHEALTH.COM - Mendengarkan musik saat belajar atau bekerja bisa memiliki dua efek yang berbeda.
Musik bisa saja mengganggu bagi sebagian orang, namun dapat menambah produktivitas pada orang lain.
Selain itu, jenis musik yang didengarkan tampaknya juga mempengaruhi.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini jenis musik yang dapat dipilih ketika sedang belajar atau bekerja.
Hindari musik dengan lirik
Baca juga: Mengenal Dua Jenis Terapi Musik, Terapis Dian Natalina: Bisa untuk Kecemasan hingga Kanker
Baca juga: Tips NHS Cegah Risiko Alzheimer, Rajin Olahraga hingga Main Alat Musik
Musik apa pun yang memiliki lirik dalam bahasa yang dipahami mungkin akan terbukti lebih mengganggu daripada membantu.
Pilih musik instrumental yang lambat.
Penelitian yang ada umumnya berfokus pada musik klasik, tetapi jika tidak menyukai genre ini, dapat mempertimbangkan untuk memutar musik elektronik lembut, ruang angkasa, atau ambien.
Hindari musik yang mengejutkan atau eksperimental
Baca juga: Jika Anak dengan Down Syndrome Diberikan Terapi Musik, Perkembangan Apa yang Bisa Diperoleh?
Baca juga: Psikolog Tekankan Perlunya Dukungan Orangtua untuk Dukung Keberhasilan Terapi Musik pada Anak
Musik yang berubah secara tiba-tiba atau tidak memiliki ritme yang tetap dapat mengalihkan perhatian otak.
Akibatnya jenis ini membuat seseorang tidak fokus pada pekerjaan.
Jaga volume tetap rendah.
Musik studi harus tetap pada volume latar belakang.
Jika terlalu keras, itu bisa mengganggu proses berpikir.
Coba dengarkan suara alam
Jika lebih menyukai alam bebas daripada kantor atau meja belajar, suara alam yang lembut dapat memberikan suasana santai yang membuat pekerjaan lebih menyenangkan.
Misalnya saja memutar suara:
- air terjun dan sungai deras
- gelombang laut
- hujan
- kicau burung dan gemerisik daun
Semua jenis itu bisa dicari dengan mudah di berbagai platform streaming.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)