dr. Diana Suganda Sarankan Orangtua untuk Mengontrol Jajanan pada Anak Agar Terhindar dari Diabetes

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi jajanan anak

TRIBUNHEALTH.COM - Tingginya angka diabetes pada anak salah satunya karena tidak terjaganya pola makan pada anak.

Makan yang tidak dikontrol bisa menyebabkan seorang anak mengalami obesitas dan berisiko terkena diabetes.

Selain konsumsi makanan pokok, kegemaran jajan pada anak juga harus diperhatikan dengan baik oleh para orangtua.

Pasalnya ada jajanan yang menyantumkan nutrition facts pada kemasan dan ada juga yang tidak menyantumkan nutrition facts pada bungkus jajan tersebut.

Lalu apa yang harus dilakukan orangtua untuk mengetahui kandungan pada jajanan tersebut?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Diana Suganda, Sp.GK memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv Program Ayo Sehat.

dr. Diana Suganda menganjurkan pada orangtua untuk lebih memperhatikan makanan dan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Baca juga: Waspada Penurunan Berat Badan pada Anak, Bisa Jadi Awal Gejala Diabetes, Begini Kata dr. Andi Nanis

Ilustrasi jajan pada anak (SHUTTERSTOCK)

Ia memaparkan bahwa pada makanan kemasan yang sudah terdaftar, biasanya pada kemasannya akan tertera nutrition facts yang bisa menjadi acuan orangtua untuk dapat memberikan jajan tersebut pada anak.

Pada kemasan yang tertera nutrition facts tersebut biasanya dicantumkan nilai gizi seperti kalori, karbohidrat, lemak, natrium, hingga glukosaa.

Berhubungan dengan diabetes anak, perhatian yang harus diperhatikan oleh orangtua saat anak mengkonsumsi jajan adalah kandungan gula dan karbohidrat pada jajanan tersebut.

Kandungan gula dan karbohidrat dalam satu kemasan tersebut harus diperhatikan dengan baik-baik.

Sehingga orangtua harus pintar dalam memperhatikan kandungan gizi pada kemasan jajanan anak.

Namun yang menjadi masalah adalah ketika jajanan yang dikonsumsi oleh anak tidak memiliki nutrition facts pada kemasan jajanannya.

dr. Diana memberikan contoh, misalnya anak jajan gulali atau minuman seperti cincau atau cendol, orangtua tidak tau kandungan gulanya berapa dan bisa jadi pemakaian gula dalam jajanan tersebut berlebihan.

Untuk itu, dr. Diana menyarankan orangtua untuk mengontrol jajanan pada anaknya.

Baca juga: Dokter Ajarkan Mengatur Pola Makan Anak untuk Menghindarkan Anak Konsumsi Jajanan Tidak Sehat

Ilustrasi jajanan anak (Shape Magazine)

Orangtua harus berperan besar dalam hal ini, jika anak ingin jajan setiap hari, sebaiknya orangtua mulai memberikan batasan dan mengedukasi sang anak.

Orangtua harus menjelaskan kepada untuk mengurangi jajan, terlebih lagi jajanan yang manis.

Selain itu, orangtua juga bisa membuatkan jadwal jajan pada anak dan memberikan aturan pada jajanan yang ia konsumsi.

Sehingga jajan tersebut tidak akan dilakukan setiap hari oleh anak, jajan akan terjadwal, dan anak juga akan terkontrol dengan tidak jajan sembarangan.

Ketika jajan dan konsumsi anak terkontrol dengan baik, maka risiko terjadinya diabetes dan penyakit lainnya pada anak juga dapat diminimalisir dengan baik

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Diana Suganda, Sp.GK menjelaskan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 19 November 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)