TRIBUNHEALTH.COM - Flu burung dilaporkan membunuh 2.000 burung bangau liar dan menginfeksi lebih dari 10.000 burung bangau lain di Israel.
Seorang ahli dari Otoritas Taman dan Alam Israel mengatakan, burung yang tewas itu berada di bagian utara negara tersebut.
Selama musim ini, ratusan ribu burung yang bermigrasi berkumpul di Cagar Alam Danau Hula di Israel utara.
Memang mereka melewati wilayah itu dalam perjalanan migrasi ke Afrika, dilansir TribunHealth.com dari Independent, Selasa (28/12/2021).
Pihak berwenang melaporkan pekan lalu bahwa sekitar seperlima bangau liar yang tinggal atau bermigrasi melalui Israel dapat terinfeksi flu burung.
Baca juga: Tak Hanya Hidung Meler, Flu Bisa Sebabkan Nyeri Otot hingga Kelelahan
Baca juga: Ternyata Pilek Tak Sama dengan Flu, Bisa Dibedakan dari Gejala dan Tingkat Keparahannya
Mereka akan membersihkan sekitar 30 ton bangkai bangau dan memusnahkan sekitar ratusan ribu ayam di Israel utara saat virus mulai menyebar ke seluruh wilayah, kata laporan berita lokal.
Kementerian Pertanian mengatakan flu burung H5N1 telah menyerang beberapa populasi ayam di Israel utara.
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan rutin sebelum konsumsi produk ayam dan telur.
“Masyarakat dihimbau untuk hanya membeli produk-produk ini dari bisnis yang diatur dan memastikan bahwa telur dicap untuk pengawasan veteriner."
"Daging ayam dan telur harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi,” kata Kementerian Kesehatan dalam keterangannya.
Baca juga: Vitamin D Bisa Kurangi Keparahan dan Durasi Pilek Akibat Flu
Baca juga: Obat Influenza Disebut Bisa Menyebabkan Gangguan Prostat, Begini Tanggapan Dokter Spesialis Urologi
Mereka mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan mencuci tangan dengan baik setelah menangani daging ayam dan produk telur.
Lembaga tersebut juga meminta warga untuk menyimpan daging atau telur ayam mentah terpisah dengan makanan lain.
“Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari kontak dengan burung migran dan menjaga jarak aman dari mereka,” kata kementerian itu.
Meskipun jarang H5N1 menyebar di antara manusia, ada wabah di masa lalu di mana H5N1 telah menewaskan lebih dari 450 orang di seluruh dunia sejak tahun 2003, menurut WHO.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)
Baca tanpa iklan