TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Indra Wijaya, menjelaskan gangguan tiroid dibagi menjadi dua.
Pertama adalah gangguan fungsi hormon.
"Jadi saya sebutkan, kalau hormonnya kelebihan namanya hipertiroid."
"Kalau hormon tiroidnya kekurangan, kita sebutnya hipotiroid," paparnya dikutip TribunHealth.com dari Ayo Sehat Kompas TV.
"Nah itu jadi gangguan fungsi, entah kekurangan atau kelebihan."
Gangguan tiroid yang kedua adalah gangguan struktural.
"Jadi ada benjolan, di leher, di kelenjar tiroid."
Kendati demikian, benjolan tersebut bisa disebabkan karena berbagai hal, mulai dari tumor, kanker, hingga kista.
Banyak yang terlambat ke dokter
Baca juga: Pembengkakan Leher Bisa Jadi Tanda Kanker Tiroid, Konsultasi ke Dokter jika Disertai Gejala Berikut
dr. Indra menyebut kebanyakan masyarakat datang ke dokter ketika gangguan tiroidnya sudah parah.
Hal itu karena ketidaktahaun mengenai gejala penyakit tersebut.
dr. Indra menjelaskan salah satu gejala yang paling umum hipertiroid adalah tremor pada tangan.
"Kita duduk begini saja, denyut kita udah kaya orang lari, di atas seratus," paparnya.
"Jadi coba periksa heart rate-nya berapa pada saat istirahat, resting heart rate namanya."
Sementara gejala hipotiroid adalah kebalikannya.
"Nadinya lambat, berat badan naik, terus lemes," paparnya.
"Karena hormon tiroid hormon metabolisme."
Sementara gangguan struktural lebih mudah diamati karena gejalanya berupa benjolan yang tampak oleh mata telanjang.
Fungsi kelenjar tiroid
Baca juga: Wanita Lebih Berisiko Terkena Kanker Tiroid, Bisa Kambuh Lagi meski Sudah Dioperasi
Kelenjar tiroid memiliki peran yang penting dalam sistem metabolisme tubuh.