TRIBUNHEALTH.COM - Dokter, Filsuf, dan Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen berbicara mengenai kasus orang yang mengalami hipotensi saat muda tapi menjadi hipertensi saat dewasa.
dr. Tan Shot Yen tak membenarkan jika hipotensi bisa berubah menjadi hipertensi.
Namun, dia mengatakan bisa saja seorang pasien menderita hipertensi sekunder.
"Begini, sebetulnya bukan masih muda hipotensi," kata dr. Tan Shot Yen dikutip TribunHealth.com dari salah satu sesi Malam Minggu Sehat Tribunnews.
"Mungkin waktu masih muda tensinya normal."
"Nah begitu umur 40, 50, 60, baru merayap (tensinya naik)," kata dokter sekaligus filsuf dan ahli gizi komunitas tersebut.
Baca juga: Sederet Sayur Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah, Cocok untuk Penderita Hipertensi
Baca juga: Pola Hidup Berubah Selama Pandemi, Angka Hipertensi Jadi Meroket pada 2020
Terkait kondisi ini, biasanya problemnya adalah hipertensi sekunder.
Berarti artian orang tersebut memiliki pola hidup yang kurang sehat.
Baiknya segera konsultasi dengan dokter jika memiliki masalah hipertensi.
"Mungkin anda akan minum obat. Tapi kalau gaya hidupnya tidak berubah, ya obatnya akan ikut terus," tandasnya.
"Problemnya adalah seberapa baik anda bisa mengubah hidup anda, dan anda bisa dipercaya?"
Penyebab Hipertensi
Dalam forum yang sama, dr. Tan menjelaskan dua klasifikasi hipertensi.
"Klasifikasi hipertensi itu sebenarnya ada dua. Ada yang kite sebut sebagai primer, ada yang disebut sebagai sekunder," jelasnya.
Hipertensi primer, kata dr. Tan, penyebabnya sulit untuk ditemukan.
"Primer ini hanya Tuhan yang tahu," kata dr. Tan dengan nada bercanda.
"Ini kalau diusust biasanya ngga ketemu. Dengan catatan diusut dokternya sabar ya," lanjutnya.
Primer adalah ketika tidak diketahui penyebab hipertensi itu sendiri, atau disebut juga dengan idiopatik.
Namun, penyebab hipertensi paling banyak adalah yang sekunder.
"Artinya kita ketahui sebabnya. Misalnya nih, gaya hidup. Lebih banyak duduk, ngga olahraga, ngga ngapa-ngapain, kelompok rebahan."
Baca juga: dr. Renan Sukmawan Sebut Hipertensi Bisa Picu Jantung Bengkak, Lama-lama Jantung Bisa Melar
Baca juga: Hipertensi Kerap Tak Disertai Gejala, Pakar Kesehatan Tekankan Pentingnya Kontrol Darah Rutin