TRIBUNHEALTH.COM - Tak sedikit orang tua yang memerhatikan frekuensi buang air besar (BAB) anak untuk memastikan kondisi kesehatannya.
Tak jarang pula anak yang memiliki sedikit maupun banyak frekuensi buang air besar (BAB) memicu rasa khawatir orang tua terhadap kesehatannya.
Perlu diketahui jika frekuensi buang air besar pada setiap anak akan berbeda-beda.
Baca juga: Ketahui Gejala Seseorang Mengalami Badai Sitokin, dr. Nadia Alaydrus: Bisa Menyebabkan Kematian
Hal tersebut dipengaruhi oleh berbegai faktor, salah satunya yaitu usia anak.
Pada umumnya, bayi yang baru lahir memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang sering dalam 1 hari, bahkan bisa sampai 10 kali.
Ini disebabkan adanya refleks gastrokolika dalam tubuh bayi masih sangat kuat.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kemkominfo TV program Dear Doctor edisi 13 Desember 2021.
Dokter mengungkapkan jika normalnya buang air besar pada anak berkisar antara 2 kali sehari sampai 2 hari sekali.
Baca juga: Permasalahan Gigi Apa Saja yang Membutuhkan Perawatan Saluran Akar? Berikut Penjelasan Dokter
Namun dengan catatan, BAB anak konsistensinya baik, lunak, tidak cair, tidak pernah keras dan tidak nyeri pada saat dikeluarkan.
Apabila anak mengalami BAB sebanyak 3 kali sehari, maka yang perlu diperhatikan adalah apakah anak bisa tumbuh dengan baik dan berat badannya naik dengan baik.
Bisa jadi BAB anak yang sering disebabkan karena anak konsumsi banyak makanan.
Sehingga sisa makanan yang tidak digunakan oleh tubuh karena sudah cukup dikeluarkan kembali, hal inilah yang menyebabkan anak sering BAB.
Namun apabila anak tidak tumbuh dengan baik, berat badan anak tidak naik sesuai dengan grafik pertumbuhan, maka orang tua perlu waspada.
Baca juga: Beberapa Gangguan yang Dapat Terjadi Akibat Kekerasan pada Anak yang Dilakukan Orangtua
Dokter sarankan untuk membawa anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan dipastikan bahwa penyerapannya dan pencernaannya berfungsi dengan baik.
Baca juga: Mungkinkah Faktor Fisik Mempengaruhi Anak dalam Melakukan Kekerasan? Begini Kata Psikolog
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kemkominfo TV program Dear Doctor edisi 13 Desember 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.