Praktisi Parenting: Salah Satu Tugas Orangtua ialah Membantu Anak Menemukan Potensi pada Dirinya

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi orangtua bermain dengan anak-anaknya untuk mengetahui potensi dari anaknya

TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi parenting, Halimah jelaskan mengenai salah satu tugas orangtua yaitu memaksimalkan potensi pada anak.

Orangtua memiliki banyak tugas dalam mengasuh dan mendidik anaknya, salah satunya adalah mencari bakat dan potensi pada diri anak.

Potensi anak adalah suatu kecenderungan seseorang atau anak untuk memiliki kemampuan dan ketertarikan dalam bidang tertentu.

Pasalnya banyak orangtua yang hanya melihat potensi dan kecerdasaan anak yang hanya dilihat dari segi akademis saja.

Padahal tidak semua anak yang memiliki akademis yang cukup atau buruk, bukan berarti tidak memiliki potensi lainnya.

Seorang anak dengan nilai akademis yang cukup atau bahkan buruk, bisa jadi memiliki bakat atau potensi dalam bidang lain, seperti bidang seni, olahraga, atau bahkan bidang teknologi.

Hal ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight yang dilansir oleh TribunHealth.com.

Baca juga: Tidak Berikan Kebebasan Memilih pada Anak Termasuk Toxic Parenting yang Sering Dilakukan Orangtua

Ilustrasi orangtua membantu anak dalam menggali potensi (ThinkStock/Wavebreakmedia Ltd)

Praktisi parenting, Halimah menegaskan jika tugas orangtua adalah membantu dan mendukung anak dalam menggali potensi tersebut.

Ketika orangtua sudah memahami ketertarikan anak di bidang tertentu, sebaiknya orangtua mulai memfasilitasi hobby ataupun ketertarikan anak tersebut.

Orangtua tidak perlu memberikan fasilitas yang mahal-mahal, orangtua cukup dengan memberikan dukungan yang positif kepada anak agar bakat anak tersalurkan dengan baik.

Dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh orangtua tersebut akan membuat anak lebih bersemangat dalam menggali potensi yang ia minati atau dalam menekuni hobbynya.

"Jadi melihat potensi anak tidak melulu dari nilai-nilai di kelas, dari universitas bagus, atau sekolah favorit."

"Namun melihat potensi anak bisa dilihat dari minat dan bakat yang ia miliki dan minati, meskipun bukan dari bidang non akademis," jelas Halimah.

Menurut Halimah, kecerdasan seorang anak setidaknya memiliki tujuh kecerdasan yang bisa diexplorasi.

Ketika anak tidak pandai dalam kecerdasan pertama hingga keempat, bisa jadi anak tersebut memiliki kecerdasaan di bagian ke lima hingga ke tujuh.

Sehingga orangtua juga harus membantu anak dalam berekplorasi dalam menggali dan menemukan potensi yang ia minati.

Baca juga: Kenali Toxic Parenting dan Ciri-cirinya yang Diulas oleh Praktisi Parenting Halimah

Ilustrasi orangtua membantu anak dalam menggali potensi (kompas.com)

Halimah juga menyarankan sebelum memiliki anak, ada baiknya orangtua menyiapkan diri secara maksimal, baik dari segi fisik, mental, financial, dan emosional.

Ketika orangtua memiliki anak, orangtua akan lebih siap dalam mendidik anak dan siap membantu anak dalam menggali potensi dirinya.

Saat orangtua tidak siap dalam hal ini, orangtua biasanya suka memberikan paksaan kepada anaknya agar anaknya melakukan hal sesuai apa yang orangtua inginkan.

Orangtua tidak memberikan kebebasan pada anak untuk menggali potensi pada dirinya, hal ini termasuk dalam toxic parenting.

Halaman
12