TRIBUNHEALTH.COM - Tak jarang seseorang mengeluhkan rambut rontok setiap harinya.
Keluhan tersebut semakin membuat khawatir ketika rontoknya rmabut semakin hari semakin banyak.
Rambut rontok ialah terlepasnya rambut secara berlebihan.
Kondisi rambut rontok ini dapat menyebabkan penipisan pada rambut sehingga menimbulkan kebotakan.
Kebotakan yang ditimbulkan baik sementara ataupun permanen.
Pertumbuhan pada rambut normal diawali dengan fase pertumbuhan.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen: Apabila Terjadi Perubahan Warna Gusi, Maka Perlu Tahu Etiologisnya
Rambut akan tumbuh dan bertahan selama 2-6 tahun.
Stress bisa menyebabkan terjadinya kerontokan pada rambut.
Tanda-tanda dari stress biasanya diawali dengan adanya rambut rontok.
Dalam keadaan normal, rambut rontok kurang dari 100 helai perhari.
Jika rambut rontok lebih dari 100 helai per hari maka harus di wanti-wanti kenapa rambut rontoh lebih dari normalnya.
Rambut rontok dan akan tumbuh kembali berkisar 2-3 bulan setelah rontok.
Baca juga: Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) Benarkan Jika Vaksinasi Covid-19 Tak Terlepas dari Risiko KIPI
Penyebab umum terjadinya kerontokan pada rambut adalah:
- Hormonal pada ibu menyusui
- Stress
- Adanya faktor keturunan
Rambut rontok yang tidak wajar paling sering ditemui pada ibu menyusui.
Penyebab utama dari kerontokan rambut adalah karena hormonal seseorang.
Selain karena stress, banyak begadang dan banyak pikiran menyebabkan hormonal pada tubuh terganggu.
Sehingga menyebabkan kerontokan rambut yang tidak wajar.
Baca juga: Apakah Junk Food Baik Dikonsumsi? Begini Tanggapan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz
Baca tanpa iklan