dr. Kardiana Sebut Perbedaan dalam Menangani Jerawat Disesuaikan dengan Klinisnya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi pengobatan jerawat yang dilakukan oleh dokter

TRIBUNHEALTH.COM - Jerawat atau biasa disebut dengan acne vulgaris ialah kondisi kulit yang abnormal akibat produksi minyak yang berlebihan, ditambah dengan gangguan pelepasan kulit yang kurang baik.

Bagian tubuh yang sering muncul jerawat ialah terutama pada area wajah, bahu, dada, dan punggung.

Munculnya jerawat pada wajah membuat rasa tidak nyaman dan menurunnya percaya diri.

Selain itu, wajah akan terlihat kusam dan menimbulkan bekas pada wajah.

Tipe jerawat sedang atau berat, memerlukan berkonsultasi, berobat ke dokter, sehingga mendapat penanganan yang tepat.

ilustrasi pengobatan jerawat yang dilakukan oleh dokter (freepik.com)

Baca juga: Apakah Vaksin Pfizer dan Sinovac Aman Diberikan Pada Anak? Begini Tanggapan Dr. dr. Ariani Dewi W.

Ketika masalah acne menjadi serius dalam kondisi sedang atau berat bahkan termasuk infeksi dimana semua jerawat meradang, maka komplikasi yang terjadi adalah scar biasa dikenal dengan bopeng.

Bopeng-bopeng pada orang yang tidak mengalami jerawat, tidak akan memahami perasaan orang yang mengalami berjerawat hingga terjadi bopeng.

Karena dengan wajah yang terinflamasi semua, maka:

- Ukuran bopeng bervariasi

Berukuran besar, kecil, supervisiar, dalam, wajah berlubang semua dan permukaan tidak rata.

- Warna tidak sama

Jerawat sudah sembuh dan tidak ada pada wajah, tapi wajah terlihat memerah dan jerawat meninggalkan bekas.

Baca juga: Hindari Kencing Manis dengan Konsumsi Makanan Berserat dan Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Sehari

Bahkan bekas jerawat yang sudah lama akan semakin menghitam.

Wajah seringkali terlihat tidak pernah bersih dan kulit memerah atau menghitam semua.

Ditambah dengan seringnya penggunaan masker seperti sekarang akan memperparah keadaan jerawat.

Dengan adanya bopeng tersebut, penanganan menjadi sulit dan biasanya memang menjadi kurang percaya diri.

Tidak hanya kurang percaya diri, minder, bahkan sampai depresi apabila memiliki scar atau bekas jerawat yang parah dan wajah memerah.

Ada perbedaan dalam penanganan jerawat tergantung dengan klinisnya.

Baca juga: R. Radyan Yaminar, S.Gz Beberkan Pentingnya Membatasi Asupan Gula, Garam, dan Lemak

Pada prinsipnya, ada semacam phobia ke dokter kulit.

Rasa takut jika terjadi berkepanjangan, dan ketergantungan.

Halaman
12