Mungkin juga spesies lain tertular virus dari manusia dan menginfeksi rusa.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi di negara kami sendiri dan kami perlu mencari tahu," kata Hon Ip dari Survei Geologi Amerika Serikat di Wisconsin.
Dua teori
Baca juga: Vaksin dan Virus Corona Sama-sama Sebabkan Komplikasi Neurologis Serius, Mana yang Lebih Berbahaya?
Baca juga: Meski Telah Divaksin, Seseorang Tetap Bisa Tertular Virus Corona, Profesor Jelaskan Penyebabnya
Meski terjadi pada hewan, infeksi ini sebenarnya tak bisa dibiarkan.
Dia menyebut efek 'bendungan'.
Artinya, meski virus sudah berhenti menginfeksi manusia karena telah divaksinasi, dia masih menyebar di kalangan hewan.
Pada akhirnya, virus tersebut dikhawatirkan bisa kembali menular pada manusia.
Ada dua pandangan mengenai hal ini.
Pertama adalah adaptasi yang stabil.
Saat menginfeksi spesies yang berbeda, virus akan berubah untuk beradaptasi lebih baik dengan spesies tersebut dan itu bisa membuatnya lebih atau kurang berbahaya bagi manusia.
Keuda, virus bisa melakukan rekombinasi.
Jika seekor hewan terinfeksi lebih dari satu virus corona sekaligus, kedua jenis tersebut dapat mencampur dan mencocokkan gen dan berpotensi menghasilkan varian baru.
"Rekombinasi adalah salah satu mekanisme utama evolusi virus corona," kata Ip.
Jadi, jika hewan sudah membawa varietas virus corona mereka sendiri, dan manusia kemudian menginfeksi mereka dengan jenis yang menyebabkan pandemi di antara manusia, ada potensi lahirnya spesies virus yang bisa melahirkan pandemi baru.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)