TRIBUNHEALTH.COM - Alergi merupakan penyakit yang bisa diturunkan melalui genetik.
Namun, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah sejak bayi masih dalam kandungan.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi dan Imunologi, Ekawaty Yasinta Larope, ketika menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV.
"Tetapi bisa dicegah, supaya anak yang lahir kecil kemungkinan untuk terjadi alergi," dr Ekawaty memberi catatan, dikutip TribunHealth.com.
Pertama, dr Ekawaty menekankan pentingnya menghindari paparan asap rokok, baik aktif maupun pasif.
"Ibunya tak boleh merokok. Dan dalam rumah dan sekitar ibunya kontak juga tak ada yang merokok," jelasnya.
Kedua, ibu hamil tak perlu ada pantangan terhadap makanan tertentu jika tidak alergi.
Baca juga: Berbagai Gejala dan Penyebab Asma, Termasuk Alergi hingga Polusi Udara
Baca juga: Gejala dan Penyebab Alergi Pakaian, Bisa karena Bahan hingga Deterjen yang Dipakai untuk Mencuci
"Terus yang ketiga adalah pola hidup sehat sih sebenarnya."
"Itu adalah pencegahan-pencegahan yang bisa dilakukan saat hamil. Seperti itu," pungkasnya.
Mengenal alergi
Alergi merupakan respon kekebalan tubuh terhadap makanan atau zat tertentu yang disebut sebagai alergen, dilansir TribunHealth.com dari NHS Inggris.
Alergi terbilang umum terjadi, termasuk pada anak-anak.
Biasanya, alergi bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia anak, meski ada pula yang bertahan seumur hidup.
Tak hanya anak, orang dewasa pun bisa mengembangkan alergi pada hal yang sebelumnya tidak menjadi masalah.
Baca juga: Mitos atau Fakta Terjadinya Alergi Dipengaruhi Faktor Genetik? Simak Penjelasan dr. Muhammad Fiarry
Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris Sebut Protein sebagai Salah Satu Makanan Utama Penyebab Alergi
Berikut ini adalah beberapa alergen yang umum menimbulkan alergi.
- Serbuk sari rumput dan pohon – alergi terhadap serbuk sari ini dikenal sebagai hay fever (rinitis alergi)
- Tungau debu
- Bulu binatang, serpihan kecil kulit atau rambut
- Makanan – terutama kacang-kacangan, buah-buahan, kerang, telur dan susu sapi
- Gigitan dan sengatan serangga
- Obat-obatan – termasuk ibuprofen, aspirin dan antibiotik tertentu
- Lateks – digunakan untuk membuat beberapa sarung tangan dan kondom
- Jamur – ini bisa melepaskan partikel kecil ke udara yang bisa Anda hirup
- Bahan kimia rumah tangga – termasuk deterjen dan pewarna rambut
Biasanya alergi terjadi dengan cepat dalam beberapa menit setelah terpapar alergen.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Alergi Makanan, Ada yang Munculkan Gejala dalam Hitungan Detik
Biasanya gejala yang muncul antara lain sebagai berikut.
- Bersin
- Hidung meler atau tersumbat
- Mata merah, gatal, berair
- Mengi dan batuk
- Ruam merah dan gatal
- Memburuknya gejala asma atau eksim
Sebagian besar alergi hanya menunjukkan gejala ringan.
Namun tak menutup kemungkinan bisa berkembang menjadi reaksi yang lebih serius.
Kondisi ini disebut anafilaksis, yang tergolong keadaan darurat dan membutuhkan perawatan medis segera.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)