TRIBUNHEALTH.COM – Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan asam lambung yang naik sampai kerongkongan (re-flux) disebabkan katup lambung tidak berfungsi optimal.
Sementara maag adalah istilah yang menggambarkan gejala tidak nyaman atau keluhan sakit akibat masalah pada pencernaan.
Kondisi ini ternyata sering disamakan dengan GERD.
Baca juga: Ibu Hamil yang Alami Obesitas Tak Disarankan Turunkan Berat Badan, NHS Sebut Lebih Berisiko
Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati.
Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk pada saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Untuk membahas mengenai penyakit dalam, kita bisa bertanya langsung kepada dokter yang berkompeten di bidangnya seperti dr. Mustopa, Sp.PD.
dr. Mustopa, Sp.PD merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Ia menjalankan praktik di 2 rumah sakit di Jawa Tengah.
Baca juga: Berikut Ini Upaya untuk Meminimalisir Terjadinya Alzheimer, Termasuk Rutin Berolahraga
Yakni rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo dan rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.
Sebelum menjadi dokter, dr. Mustopa, Sp.PD menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS.
Kemudian dr. Mustopa, Sp.PD melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS.
dr. Mustopa, Sp.PD akan menjawab berbagai pertanyaan terkait penyakit dalam sebagai berikut.
Pertanyaan:
Selamat pagi dokter.
Apakah sama asam lambung dengan penyakit maag dan gerd, dok?
Terima kasih.
Didi, Tinggal di Boyolali.
Baca juga: Mengenal Gejala Kanker Pankreas, Termasuk Penyakit Kuning dan Cepat Merasa Kelelahan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD Menjawab:
Terkadang gejala penyakit asam lambung atau gerd hampir serupa dengan maag atau dispepsia.
Rasa terbakar di dada, nyeri di ulu hati, kembung, dan juga perasaan mual.