Peran Guru dan Keluarga Berikan Pengaruh pada Siswa Saat Pembelajaran Tatap Muka atau PTM

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Wali Kota Bandung, Oded M Danial bersama Pembina Yayasan Daarut Tauhiid, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meninjau Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP Putri Boarding School, Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhiid, Jalan Gegerkalong Girang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Peninjauan ini dilakukan setelah acara simbolis penyerahan hibah bus dari Pemerintah Kota Bandung kepada Yayasan Daarut Tauhiid. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Namun jika orangtua tidak memiliki kemampuan tersebut, maka anak akan mengalami ketertinggalan pelajaran.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka, dr. S.T Andreas Tegaskan Kedua Pihak Harus Mematuhi Protokol Kesehatan

Ilustrasi PTM (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Sehingga saat pembelajaran tatap muka atau PTM berlangsung, muncul ke khawatiran mengenai ketertinggalan pelajaran.

Kekhawatiran tersebut bisa muncul dari diri anaknya sendiri dan bisa muncul dari orangtua juga.

Tantangan sudah pasti akan ditemui oleh guru di sekolah.

Guru harus cermat bahwa ada karakteristik yang berbeda-beda pada siswa karena perlakukan yang berbeda pula di rumahnya masing-masing.

Anak-anak mungkin ada yang cukup cepat dalam menyesuaikan diri saat pembelajaran tatap muka atau PTM atau mungkin ada yang susah menyesuaikan.

Sehingga kondisi mental sang anak juga harus disipakan sebelum melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM.

Selain itu, saat pembelajaran tatap muka atau PTM guru memiliki peran yang sangat besar, agar anak bisa memahami materi-materi yang telah tertinggal sebelumnya dan segera bisa menyesuaikan dengan yang lainnya.

Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Listyaningati, M.Psi dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video pada 20 0ktober 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma)