TRIBUNHEALTH.COM - Mengapa masih memerlukan vaksin jika orang yang telah mendapatkannya bisa meninggal akibat Covid-19?
Pertanyaan itu menjadi salah satu tanda tanya yang dilontarkan orang yang tak mau divaksin.
Terlebih lagi setelah Mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell meninggal akibat komplikasi Covid-19 pada Senin (18/10/2021).
Padahal dia telah mendapatkan suntik vaksin penuh.
Terkait hal ini, CNN Health mewawancarai Analis Medis CNN, Dr. Leana Wen,
Dia merupakan seorang darurat dan profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Milken Universitas George Washington.
Dia juga penulis buku baru, "Lifelines: A Doctor's Journey in the Fight for Public Health."
Melihat hasil penelitian ilmiah
Baca juga: Sertifikat Vaksin Israel Kadaluarsa dalam 6 Bulan, Penduduk Wajib Suntik Booster untuk Memperbarui
Baca juga: Ilmuwan Kesehatan Sebut Booster Vaksin mRNA Dikaitkan dengan Peradangan Jantung
Dr. Leana Wen mengajak publik untuk merujuk pada hasil penelitian, yang menunjukkan vaksin efektif untuk mengurangi rawat inap akibat Covid-19.
"Kita harus mulai dengan sains dan apa yang ditunjukkan oleh penelitian. Vaksin Covid-19 luar biasa efektif dalam mencegah penyakit dan terutama penyakit parah," katanya, dilansir TribunHealth.com dari CNN.
Dia merujuk data terbaru CDC AS yang menunjukkan, vaksin telah mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19 hingga enam kali lipat dan kemungkinan kematian hingga 11 kali lipat.
Artinya orang yang telah divaksinasi penuh enam kali lebih kecil kemungkinannya terkena Covid-19 daripada seseorang yang tidak divaksinasi.
Kemungkinannya untuk meninggal akibat Covid-19 juga 11 kali lebih kecil dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
"Itu sangat bagus," paparnya.
Vaksin tak 100 persen efektif, namun bukan berarti tak bekerja
Baca juga: Dr. Mursyid Bustami,Sp.S, KIC Tegaskan Jika Vaksin COVID-19 Tidak Meningkatkan Kekentalan Darah
Dia tak menampik vaksin tak 100 persen efektif.
Kendati demikian, hal itu juga tak berarti vaksin tidak efektif.
"Namun, vaksin Covid-19 tidak melindungi Anda 100%. Tidak ada vaksin, kemungkinan besar hampir tidak ada perawatan medis yang 100% efektif," tandasnya.
"Itu tidak berarti vaksin tidak bekerja, atau Anda tidak boleh mendapatkannya."
Beberapa orang tetap berisiko parah