TRIBUNHEALTH.COM - Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2018, kelompok usia 15 hingga 24 tahun, terdapat prevalensi untuk terjadinya kecemasan dan depresi sebesar 6,1 %.
Ini menandakan, bahwa kita harus lebih memperhatikan kesehatan mental pada usia tersebut.
Usia remaja dikatakan sebagai usia yang rawan mengalami gangguan mental.
Kondisi ini dilatarbelakangi karena pada masa ini, merupakan masa dalam pencarian identitas diri.
Baca juga: Waspada Gangguan Mental pada Remaja, Simak Ulasan dr. Zulvia Oktanida Syarif
Namun tahukah Anda apa saja penyebab terjadinya gangguan mental pada remaja?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif memberikan sejumlah ulasannya.
Berdasarkan penuturannya, banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan mental.
Beberapa di antaranya adalah:
- Faktor biologis
- Faktor psikologis
- dan faktor sosial.
Zulvia menambahkan, bila ketiga faktor di atas tergabung menjadi satu, bisa menyebabkan terjadinya suatu gangguan mental tertentu.
Baca juga: Pandangan Dr. drg. Munawir Usman M.AP terhadap Tukang Gigi yang Memberikan Pelayanan Perawatan Gigi
Baca juga: Apakah Setiap RS Terdapat Dokter Spesialis yang Khusus Tangani Pasien Turun Rahim? Ini Kata Dokter
"Misalnya remaja hormonnya lagi tidak seimbang, kemudian dari keluarga (psikologis) tidak memperhatikan kebutuhan kesehatan mentalnya."
"Hal ini menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri, lalu dari sosialnya dapat bullying atau body shaming."
"Semua faktor bergabung, lalu muncullah suatu kondisi gangguan mental," terang Zulvia.
Kondisi tersebut, kata Zulvia, bisa mencetuskan kondisi kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dan berbagai kondisi lainnya.
Baca juga: Apakah Peranakan Turun Menyebabkan Kematian? Ini Jawaban dr. Asih Anggraeni, Sp. OG (K)
Penjelasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif ini dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (13/8/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)