Sementara zat gizi mikro, itu vitamin dan mineral.
Kalau pasien Covid-19 itu identik menyerang pada paru-paru atau pernapasan.
Pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan, itu penanganannya berbeda.
Jadi ada beberapa zat gizi yang kita turunkan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat atau tinggi kalori.
Baca juga: dr. Zulfia Oktanida Syarif: Pondasi yang Baik dari Keluarga Menjadikan Anak Kuat Hadapi Tekanan
Kita ketahui bahwa makanan yang tinggi karbohidrat, kalori, seperti karbohidrat sederhana terutama gula-gulaan (gula batu, gula jawa), jenis olahannya seperti ice cream, roti dengan selai manis yang terlalu banyak itu masuk ke dalam tubuh, lalu diubah menjadi glukosa dengan cepat.
Lalu juga dari karbohidrat itu ternyata memiliki ampas atau sisa metabolisme. Yaitu air dan karbondioksida.
Kalau makannya tidak dibatasi (makan manis-manis), sedangkan pasiennya ada keluhan sesak napas itu tadi, sisa metabolisme akan semakin banyak.
Baca juga: Benarkah Vitamin D Dapat Membantu Terhindar dari Covid-19? Berikut Ulasan dr. Henry Suhendra, Sp.OT
Akhirnya paru-paru harus bekerja extra untuk mengeluarkan karbondioksida tersebut.
Padahal fungsi paru-paru sedang ada gangguan, karena virus.
Sehingga kerja paru-paru semakin berat dan sesak napas akan bisa bertambah parah.
Baca juga: Benarkan Snacking Bisa Membuat Diet Gagal? Simak Ulasan dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)