TRIBUNHEALTH.COM - Karang gigi terbentuk karena pengerasan material organik dan anorganik.
Material organik terdiri dari seluler yakni bakteri.
Bakteri inilah yang menyebabkan karies gigi.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini dijelaskan Dokter Gigi, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE.
Baca juga: Menurut dr. G. Iranita Dyantika R. Formula dr. Ibnu Sina Mampu Merevitalisasi Kembali Fungsi Ginjal
40% orang yang mengalami karang gigi berisiko untuk terkena penyakit kardiovaskuler.
Mereka berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jantung.
Karena bakteri bisa masuk ke dalam darah atau pembuluh darah yang ada pada gigi berlubang.
Penumpukkan karang gigi bisa terangkut dalam aliran saliva yang masuk ke dalam tubuh.
Adanya karang gigi dan gigi berlubang dapat menyebabkan semakin banyaknya akumulasi bakteri.
Sehingga dapat menyebabkan infeksi pada jantung.
Karena proses pembentukkan karang gigi berlangsung lama, maka pada umumnya anak-anak jarang yang sudah mengalami karang gigi.
Kecuali pada anak dengan kekentalan saliva yang lebih, dibanding pada orang normal.
Jadi mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengalami karang gigi di usia dini.
Baca juga: Benarkan Snacking Bisa Membuat Diet Gagal? Simak Ulasan dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK
Apabila sudah terbentuk karang gigi, dengan berkumur dan menyikat gigi hanya akan menghilangkan sebagian karang gigi yang sudah menumpuk pada area permukaan gigi yang mudah terlihat.
Berkumur dan sikat gigi hanyalah upaya untuk mencegah.
Jika sudah terbentuk pengerasan dan sudah meluas, tentu tidak bisa dihilangkan dengan hanya menyikat gigi.
Penjelasan Dokter Gigi, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE edisi 23 Maret 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.