TRIBUNHEALTH.COM - dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK menyebutkan banyak pertanyaan yang muncul mengenai probiotik.
Ketersediaan probiotik sendiri dapat diperoleh dari makanan dan juga ada yang dalam bentuk supleman.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Eleonora Mitaning Christy, M.Gizi, Sp.GK memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official.
Menurut dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK probiotik diperlukan karena memang ada kaitannya dengan daya tahan tubuh.
Probiotik secara tidak langsung dapat meningkatkan sel-sel imun dalam tubuh.
Ia melanjutkan jika probiotik tersebut dikatakan dapat memperbaiki keseimbangan mikrobiota dalam usus.
"Jadi di dalam usus besar itu ada mikrobiota atau bakteri yang baik dan ada bakteri yang jahat," terang dr. Eleonora.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Kalori yang Tepat? Simak Ulasan dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK
Tubuh memerlukan bakteri baik untuk melindungi lapisan usus, menghindari terjadinya diare dan juga untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek.
Asam lemak rantai pendek ini nantinya dapat berfungsi sebagai kesehatan saluran cerna.
"Karena itu kita perlu menjaga adanya bakteri baik dalam tubuh. Bakteri baiknya dari mana, yaitu dari si probiotiknya itu," jelas dr. Eleonora.
dr. Eleonora menjelaskan dari penelitian yang telah dilakukan, konsumsi probiotik untuk orang yang sehat belum ada rekomendasi dosisnya.
Namun yang sudah ada dosisnya adalah untuk orang yang sakit, misalnya untuk penderita diare sudah ada dosisnya harus mengkonsumsi berapa probiotik dalam kurun berapa hari.
Sedangkan untuk orang sehat boleh mengkonsumsi probiotik karena tidak ada efek sampingnya, namun dosisnya belum jelas.
Selain itu yang perlu diperhatikan lagi adalah pada orang-orang yang memiliki penyakit kritis, infeksi berat, bahkan gangguan penekanan sistem imun.
Meskipun probiotik bagus untuk saluran cerna dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh, namun bagi penderita komorbid harus berhati-hati dalam mengkonsumsi probiotik tersebut.
Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK : Saat Diet Makronutrien dan Mikronutrien Harus Terpenuhi
dr. Eleonora menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi probiotik, terutama pada kondisi sakit atau kondisi tertentu.
"Jangan sampai kita memasukkan bakteri baik tapi kondisi tubuh kita tidak siap dan malah memperburuk saluran cernanya," tutur dr. Eleonora.
"Kalau probiotik dari makanan tidak apa-apa, justru lebih aman daripada yang suplemen," lanjutnya.
Beberapa produk makanan yang mengandung probiotik adalah produk makanan yang melalui proses fermentasi seperti berikut.
- Yogurt
- Kefir (fermentasi susu yang mengandung bakteri serta jamur yang baik)
- Kimchi
- Tempe
- dan beberapa produk keju
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Eleonora Mitaning Christy, M.Gizi, Sp.GK dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official pada 15 Maret 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)