TRIBUNHEALTH.COM - Selama berpuasa tidak ada aktivitas makan dan minum.
Sehingga produksi saliva didalam mulut menjadi berkurang.
Karena produksi saliva berkurang, menyebabkan asam dalam mulut lebih terasa dan menyebabkan bau mulut.
Air liur didalam mulut berfungsi untuk menetralkan asam didalam mulut.
Sangatlah wajar mengalami bau mulut saat berpuasa.
Meminimalisir bau mulut saat puasa bisa dilakukan dengan minum air putih sebanyak-banyaknya.
Rajin minum air putih saat sahur, berbuka puasa dan sebelum tidur sangat diwajibkan.
Baca juga: Simak Perbedaan Penyakit GERD dan Maag, Berikut Ulasan dr. Hasan Maulahela, Sp.PD.,KGEH.
Selain rajin konsumsi air putih, tentunya juga harus rajin menjaga rongga mulut.
Air putih bermanfaat untuk menjaga kelembaban area mulut.
Selain itu juga bisa ditangani dengan pembersihan gigi.
Dalam pembersihan gigi terdapat alat bantu khusus seperti sikat gigi, pembersih lidah atau tongue cleaner, dan benang gigi atau dental floss.
Untuk menyikati gigi diwajibkan minimal 2 kali dalam sehari, dan harus difokuskan pada daerah-daerah yang paling ujung belakang.
Cara penyikatan gigi juga harus diperhatikan, jangan sampai pada saat sahur dan berbuka puasa lupa untuk melakukan sikat gigi.
Pembersihan lidah juga harus diperhatikan, struktur permukaan lidah yang seperti karpet maka dibantu dengan alat penyikat lidah.
Baca juga: dr. Hasan Maulahela Sebut Gangguan Tidur Bisa DIsebabkan oleh Naiknya Asam Lambung
Dental floss adalah benang khusus yang ditaruh di sela-sela gigi, dengan tujuan menghindari penumpukan sisa makanan pada sela gigi.
Selain itu, perlu dipahami apakah terdapat karang gigi yang menjadi faktor terjadinya bau mulut.
Penyebab bau mulut lainnya ialah gigi berlubang.
Gigi berlubang bisa menyebabkan bau mulut karena didalam gigi yang berlubang terdapat bakteri dan sisa makanan yang masuk ke dlam lubang.
Sehingga menimbulkan bau asam yang berlebih karena adanya pembusukan didalam gigi.
Pembersihan karang gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali.
Baca tanpa iklan