TRIBUNHEALTH.COM - Stroke merupakan suatu penyakit yang menyerang organ otak.
Kondisi ini disebabkan oleh jumlah aliran darah ke otak yang terganggu.
Sehingga mengakibatkan otak tidak mendapatkan oksigen, nutrisi, dan gula.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Siap Diberikan MPASI, Simak Penjelasan dr. Imelda Pingkan M.,Sp.A
Karena hal tersebut, otak menjadi mati karena tidak mendapatkan suplai yang cukup.
Beberapa orang beranggapan, bahwa penyakit stroke dapat terjadi karena faktor genetik. Benarkah demikian?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. memberikan tanggapannya.
Baca juga: dr. Arini Widodo, Sp.KK Sebut Vitiligo Ada Dua Jenis, Segmental dan Non Segmental
Menurutnya, penyakit stroke bukan merupakan penyakit yang dapat diturunkan.
Berbeda dengan penyakit hipertensi, yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
"Stroke tidak menurun, justru bila seseorang punya stroke dan menderita hipertensi, nah hipertensi itu yang akan menurun."
"Seseorang yang menderita hipertensi, bisa menurun 50% kepada anaknya," ungkapnya.
Baca juga: Jika Tak Bergejala, dr. S.T. Andreas Sebut Covid-19 Tak Akan Berdampak Parah pada Paru-paru Anak
Mencegah Penyakit Stroke
Untuk mencegah penyakit stroke, dapat dilakukan dengan rutin berolahraga.
Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK: Penggunaan Steroid Tidak Sesuai Anjuran akan Menyebabkan Breakout
Pasalnya dengan berolahraga dapat membuat aliran darah menjadi lancar.
"Yang penting kita olahraga untuk menjaga stamina tubuh, supaya lebih fit."
"Karena akan mempengaruhi aliran darah menjadi lebih lancar, nafas jadi lebih enak, dan tidak mudah lelah," tuturnya.
Meski demikian, ia tak menyebutkan jenis olahraga tertentu yang khusus untuk mencegah penyakit stroke.
Karena ia berujar, bahwa seluruh olahraga baik untuk mencegah penyakit tersebut.
Baca juga: Tips dr. Pandji Sadar tentang Infertilitas, Jangan Percaya Mitos hingga Saling Dukung Pasangan
Namun dengan catatan, harus mengetahui kapasitas tubuh.
"Intinya semua jenis olahraga itu bagus."
"Tetapi kita harus tahu kapasitas tubuh kita untuk berolahraga seperti apa."