TRIBUNHEALTH.COM - Ataksia merupakan gangguan yang mempengaruhi fungsi otak berupa kemampuan koordinasi, keseimbangan, dan bicara.
Kondisi ini bisa mempengaruhi semua bagian tubuh.
Ataksia biasanya terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang disebut serebelum.
Tetapi juga dapat disebabkan oleh kerusakan pada bagian lain di sistem saraf.
Kerusakan ini dapat menjadi bagian dari kondisi lain, atau disebabkan oleh cedera kepala, kekurangan oksigen ke otak, atau konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang.
Satu di antara jenis atasia disebabkan oleh gen yang salah yang diturunkan.
Baca juga: Berbagai Penyebab Mata Berair, NHS Sebut Tak Selalu karena Masalah Serius, Bisa Sembuh Sendiri?
Baca juga: Dokter Mata: Untuk Menjaga Kesehatan Mata, Gunakan Layar Komputer Secukupnya Saja
Namun, diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi National Health Service (NHS) Inggris, penderita ataksia kerap mengalami kesulitan berikut.
- Keseimbangan dan berjalan
- Berbicara
- Menelan
- Tugas-tugas yang membutuhkan tingkat kontrol yang tinggi, seperti menulis dan makan
- Penglihatan
Gejala dan tingkat keparahan ataksia bervariasi.
Keduanya bergantung pada jenis ataksia yang dialami.
Baca juga: Mengenal Bagian Otak Besar dan Fungsinya bagi Tubuh dari dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes
Baca juga: Waspadai Gejala Abses Otak atau Penumpukan Nanah yang Dapat Berdampak Pada Mental
Sebagai informasi, 3 kelompok besar jenis ataksia antara lain:
Acquired ataxia
Pada jenis ini, gejala berkembang sebagai akibat dari trauma, stroke, multiple sclerosis (MS), tumor otak, kekurangan nutrisi, atau masalah lain yang merusak otak atau sistem saraf
Ataksia herediter
Gejala berkembang perlahan selama bertahun-tahun.
Jenis ini disebabkan oleh gen yang salah, yang diwarisi sdari orangtuanya.
Jenis yang paling umum adalah ataksia Friedreich.
Idiopathic late-onset cerebellar ataksia (ILOCA)
Pada jenis ini, otak secara progresif rusak dari waktu ke waktu karena alasan yang tidak jelas.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)