TRIBUNHEALTH.COM - Pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tidak bergejala disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Pasalnya tingkat keterisian rumah sakit semakin tinggi.
Namun perlukah ke dokter sebelum menjalani isolasi mandiri?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit dalam, dr. Robert Sinto memberi penjelasan.
dr. Robert menyebut, baik jika memang bisa pergi ke fasilitas kesehatan untuk menemui dokter.
"Tapi kalau tidak pun kita bisa menilai diri kita sendiri," jelasnya dikutip TribunHealth.com dari tayangan Ayo Sehat Kompas TV edisi Senin (26/7/2021).
Baca juga: Kriteria Pasien Covid-19 yang Boleh Melakukan Isolasi Mandiri Menurut Dokter
Baca juga: Tiga Tips yang Perlu Diketahui saat Melakukan Isolasi Mandiri, Prof. Tjandra: Pasien Harus Patuh
Terkait hal ini, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan.
Pertama adalah tingkat saturasi oksigen dalam darah.
Untu mengukurnya diperlukan alat yang bernama pulse oximeter.
"Jadi ditaruh di jari nanti kita bisa ukur angkanya," paparnya.
"alau kadar oksigen kita lebih besar dari 94 persen. Jadi, 95 keatas maka cukup aman untuk menjalani isolasi mendiri."
Kendati demikian, dr. Robert Sinto mengatakan masih tak menjadi masalah jika memang tak memiliki pulse oximeter.
Cara kedua yang bisa dijadikan acuan adalah dengan menghitung jumlah napas.
Baca juga: Dokter Benarkan Pandemi Covid-19 Picu Kecemasan Berlebih, Bisa Jadi Gangguan Mental?
Baca juga: Dokter Sebut Gejala Covid-19 pada Anak Lebih Variatif Dibanding Orang Dewasa, Apa Saja?
"Jadi dalam satu menit kita bisa menghitung tarikan dan hembusan napas kita," jelasnya.
"Kalau yang namanya sesak itu batasannya diatas 24 Kali permenit."
Jika hal itu terjadi, artinya pasien membutuhkan oksigen.
dr. Robert Sinto menyarankan untuk segera ke rumah sakit pada waktu itu pula.
Dengan demikian, pasien bisa segera mendapatkan perawatan dan bisa menghindari berbagai kemungkinan buruk lain.
Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)