Meski Hanya Satu Dosis, Vaksin Johnson & Johnson Masih Efektif Tangkal Virus Corona Varian Delta

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
(FILES) Dalam file ini, foto yang diambil pada 7 Mei 2021, vaksin Johnson & Johnson Covid-19 terlihat di atas meja di sebuah klinik vaksinasi di Los Angeles. Vaksin Covid-19 satu suntikan Johnson dan Johnson efektif melawan varian Delta yang sangat menular, dengan respons kekebalan yang berlangsung setidaknya delapan bulan, kata perusahaan itu pada 1 Juli. Antibodi dan sel sistem kekebalan dalam darah delapan orang yang divaksinasi dengan jab J&J secara efektif menetralkan strain Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, para peneliti menemukan.

Penelitian lain, bagaimanapun, telah menunjukkan bahwa respon imun yang dihasilkan oleh vaksin mRNA juga cenderung bertahan selama bertahun-tahun.

Dosis kedua Johnson & Johnson meningkatkan tingkat antibodi menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Benarkah 3 Kali Suntik Vaksin Covid19 Lebih Baik daripada 2 Kali? Begini Tanggapan Ketua Komnas KIPI

Penguat mRNA meningkatkannya lebih jauh, meskipun jumlah di setiap kelompok terlalu kecil untuk signifikan secara statistik.

Delapan bulan setelah inokulasi Johnson & Johnson, antibodi peserta juga tampak lebih efektif melawan varian dari pada tanda satu bulan.

Satu peserta yang mendapat dosis tunggal terinfeksi virus corona.

Kurangnya informasi tentang respon imun terhadap vaksin Johnson & Johnson telah membuat banyak orang berspekulasi bahwa mereka mungkin memerlukan suntikan kedua, dosis vaksin mRNA.

Tetapi temuan baru menunjukkan bahwa setidaknya untuk saat ini, orang yang menerima vaksin Johnson & Johnson tidak membutuhkan booster.

*Baca artikel lain seputar vaksinasi dan Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)