TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan merupakan kabar gembira bagi setiap pasangan yang mendambakan buah hati.
Angka kehamilan selama pandemi secara nasional diprediksi melonjak.
Begitu juga dengan angka kematian ibu dan anak.
Dilansir oleh Tribunhealth.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina menjelaskannya dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 10 Juni 2021 tentang penggunaan kontrasepsi alami.
Dari data kependudukan dan keluarga berencana nasional, pada awal mei 2020 pengguna alat kontrasepsi menurun.
Penurunan sekitar 40%.
Baca juga: Dokter Gigi Sebutkan Kandungan Pasta Gigi yang Dapat Mengatasi Nyeri dan Penutupan Gigi Sensitif
Baca juga: Menurut Dokter Gigi, Perubahan Tekanan Dapat Memicu Terjadinya Gigi Sensitif, Begini Penanganannya
Angka kematian ibu dan bayi pada tahun 2020 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan kejadian putus pakai alat kontrasepsi menjadi salah satu penyebabnya.
Selama pandemi, rutinitas layanan kontrasepsi disejumlah klinik terganggu.
Karena khawatir tertular.
Para calon ibu enggan datang ke klinik.
Kecuali dalam keadaan darurat.
Sementara itu sejumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan harus mengurangi layanan agar tidak berpotensi penularan.
Sehingga akses dan layanan kontrasepsi menjadi terkendala.
Angka kelahiran di masa pandemi sangat meningkat jauh.
Memang tidak ada data spesifik menyebutkan angka, tetapi dari data kependudukan dan keluarga berencana nasional, ada 300.000 pasangan yang hamil selama 1 tahun terakhir.
Work from home mengakibatkan banyak pembuahan terjadi.
Sementara hingga Januari 2021 angka kehamilan meningkat.
Sebelum mengenal jenis-jenis kontrasepsi, kita harus mengetahui manfaat kontrasepsi.
Kontrasepsi memiliki 3 manfaat, antara lain:
Baca tanpa iklan