TRIBUNHEALTH.COM - Berkeringat merupakan salah satu proses alami dalam tubuh untuk menyesuaikan tubuh dengan lingkungan sekitar.
Namun beda halnya dengan hiperhidrosis.
Hiperhidrosis merupakan kondisi dimana keringat keluar secara berlebihan baik pada cuaca panas maupun cuaca dingin.
Keringat yang berlebihan menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh beberapa orang.
Pasalnya keringat yang berlebihan sering dianggap menjadi penyebab bau badan.
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Desidera Husadani Sp.KK menjelaskan tentang keringat pada hiperhidrosis.
Baca juga: Mengenal Hiperhidrosis Penyebab Keringat Berlebihan, Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Benarkah Virus Dapat Menular Melalui Keringat, Dok?
Hal yang menyebabkan terjadinya keringat bau adalah adanya kelenjar keringat yang berbeda.
Kelenjar keringat terdapat dua jenis yaitu kelenjar keringat ekrim dan kelenjar apokrim.
- Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ekrin ini bersekresi sebagain besar berisi air.
Sehingga pada kelenjar ini tidak menimbulkan bau keringat.
- Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar keringat apokrin berisi lemak.
"Lemak ini jika disekresi dan dipermukaan kulit kita terdapat bakteri, maka lemak ini akan di pecah menjadi asam yang berbau," jelas dr. Desidera.
Baca juga: Telapak Tangan Mudah Berkeringat, Ini Sakit Apa Dok?
Baca juga: Gerakan Olahraga yang Bisa Dilakukan di Sekitar Rumah, Bisa Bantu Tingkatkan Imun di Tengah Pandemi
Sehingga pada kelenjar ini menimbulkan bau keringat.
Bau keringat merupakan salah satu kondisi bahwa seseorang mengalami hiperhidrosis.
"Jadi pada orang yang mengalami hiperhidoris bisa juga disertai bau, bahkan ada juga yang hanya bau namun keringatnya tidak berlebih," terang dr. Desidera.
"Kondisi ini terjadi karena merupakan hasil dari sekresi kelenjar keringat yang berbeda," lanjut dr. Desidera.
Untuk mengatasi bau keringat dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga higenitas tubuh