Akibat terjadinya proses bruxism, karena terjadi pengurangan atau hancurnya lapisan pertama gigi sehingga membuka lapisan kedua gigi dentin.
Maka pasien bisa mengalami kondisi sensitive dentint, rasa ngilu pada giginya.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Stres Belajar di Rumah yang Tidak Kondusif, Pak? Begini Jawaban Ahli Psikolog
Hal itu bisa memicu kejadian kelainan jaringan periodontal atau jaringan pendukung gigi.
Termasuk kaus gigi nyeri berkepanjangan ketik gangguannya sudah mencapai area yang melibatkan pulpa gigi.
Temporomandibular joint adalah persendian yang menghubungkan rahang atas dan rahang bawah pada area tersebut, bisa mengalami gangguan atau bisa disebut temporomandibular joint disorder.
Bruxism memiliki pengaruh tidak ideal pada jaringan gigi, jaringan pendukung gigi, pada persendian temporomandibular joint, termasuk pada kondisi keluhan nyeri pada kepala.
Baca juga: Dok, Apa Jenis Perawatan Gigi yang Berfungsi Meratakan dan Merapikan Gigi?
Penyebab bruxism:
- Emosi (stress, kemarahan, kecemasan, frustasi)
- Gangguan tidur
- Medikasi (efek samping obat tertentu)
- Gaya hidup
- Masalah pada rahang
Komplikasi yang bisa terjadi akibat bruxism seperti berikut:
- Kerusakan pada gigi atau dagu
- Sakit kepala
- Rasa sakit pada wajah
- Kelainan di otot temporomandibular, otot yang terletak di depan telinga, yang mungkin terkadang berbunyi saat membuka dan menutup mulut.
Baca juga: Ahli Gizi Menjelaskan Anak Usia 6 Bulan Tidak Memerlukan Garam pada Makanannya
Biasanya bruxism tidak memerlukan perawatan medis
Bad habit broxism bisa berimbas tidak ideal bagi kesehatan kita.
Namun dalam beberapa kasus yang berat, diperlukan perawatan yang meliputi perawatan gigi, terapi, maupun konseling, dan obat-obatan.